RiderTua.com – Pedro Acosta mampu melangkah maju selama balapan utama di hari Minggu jika dibandingkan dengan hasil yang diperolehnya di Sprint Race di Argentina. Pembalap KTM tersebut melewati garis finis di posisi ke-9 setelah pertarungan sengit dengan Joan Mir dan Ai Ogura. Meski ia sudah puas dengan hasil yang dicapainya, ia menyadari masih banyak yang harus diperbaiki.
Acosta menyebut performanya selama balapan di hari Minggu sudah lebih baik dari sprint. “Setidaknya kita harus sedikit memahami mengapa motornya banyak berubah di antara sesi atau apapun, tapi setidaknya motornya bekerja dengan baik. Memang daya cengkeramnya cukup dan performa kita naik turun dengan kondisi ini, tapi setidaknya kami menjalani balapan yang lumayan bagus,” katanya. Ia juga menyebut performa pembalap yang setara dengannya yakni Fabio Di Giannantonio yang tidak seburuk hari Sabtu, dimana Diggia melaju sangat cepat hingga akhir balapan utama.
Pedro Acosta: Saya Tak Ingin Terlalu Lama Seperti Ini
Kemudian Acosta mengaku ia dan Brad Binder mengalami masalah ban selama balapan. Di akhir balapan, ban depannya menjadi panas, dan ini membuatnya harus mundur sedikit untuk melihat apakah ia bisa mendinginkannya. Sehingga timnya harus mencari penyebab dari panasnya ban tersebut.
Begitu bannya mendingin, pembalap nomor 37 tersebut menyalip Mir dan Ogura, lalu ia mencoba mendekati Diggia. Namun ia mengalami masalah di luar motor yang agak sulit ditangani, tapi akhirnya ia bisa menyelesaikan balapan. “Kita sudah punya informasinya. Jadi saya senang, karena setidaknya motornya membaik.”
Dengan Austin menjadi tujuan selanjutnya, Acosta menyebut KTM sudah memiliki motor yang bekerja dengan sangat baik disana, dan ia melihat Austin sebagai lintasan dengan cengkeraman yang kuat. Ia juga berpikir kondisinya akan lebih mirip dengan Eropa ketimbang Thailand. Bagaimanapun, ia harus santai sambil menjaga pola pikir yang baik, agar bisa melangkah maju dan memahami banyak hal.
Situasinya sejauh ini tidak menyenangkan bagi para pembalap KTM, baik Acosta, Binder, Vinales, maupun Bastianini. “Saya tidak berbicara soal diriku sendiri lagi, tapi berbicara dengan tiga orang. Brad memenangkan kejuaraan dunia Moto3 dan berjuang selama dua musim di Moto2, Maverick memenangkan gelar juara dunia Moto3 dan berjuang di MotoGP, dan Bastianini sudah memenangkan banyak balapan dan memenangkan gelar dunia Moto2 (2020). Kita, termasuk para bos, tidak suka melihat kami berada dalam keadaan seperti ini. Jelas saya tidak ingin dalam kondisi tersebut terlalu lama, dan sekarang kita harus terus meningkat.”
