RiderTua.com – Start dari posisi ke-3, sejak awal balapan 25 lap di Argentina Pecco Bagnaia sudah tertinggal jauh dari Marquez bersaudara. Bahkan rider tim pabrikan Ducati itu harus mengaku kalah dari rekannya di VR46 Academy Franco Morbidelli yang akhirnya finis ke-3. Pecco finis ke-4 kalah 5,536 detik dari pemenang sekaligus rekan setimnya Marc Marquez.
Usai balapan, Pecco tampak sangat kecewa. Dia berkata, “Saya berharap lebih dari diriku. Di awal balapan, saya kesulitan menemukan kecepatan. Saya tidak terlalu jauh di belakang dua pembalap pertama (Marc dan Alex Marquez), hanya 0,15 detik lebih lambat di paruh pertama balapan. Tetapi itu cukup untuk membuat saya kehilangan kontak dari mereka.”
Pecco Bagnaia P4 : Bukan Situasi Terburuk, Paruh Pertama Musim Lalu Jauh Lebih Buruk
Francesco Bagnaia menambahkan, “Duel dengan Franky Morbidelli membuat saya kehilangan waktu. Namun finis yang lebih tinggi dari posisi ke-4 sangat sulit hari ini. Saya mencoba mengejar Franky, tetapi dengan ban soft dia melakoni balapan dengan lebih baik ketimbang saya.”
Apa yang menjadi masalah buat Pecco? “Saya perlu mengembalikan feel saya. Feel saya adalah berjuang untuk menang, bukan untuk posisi keempat. Posisi keempat bukanlah tempat saya, bahkan posisi ketiga pun tidak. Saya perlu lebih fokus dan meningkatkan kecepatan. Saya tahu seberapa cepat yang saya bisa,” jawab rider asal Turin Italia itu.
Pecco mengungkapkan bahwa dirinya kehilangan feeling yang dimilikinya tahun lalu saat mengendarai motor. Meskipun selama balapan akhir pekan di Argentina dia dan tim membuat kemajuan, namun dia masih memiliki masalah yakni kontrol terhadap ban belakang. Rider berusia 28 tahun itu juga merasa aneh, motornya sangat mirip dengan motornya tahun lalu. Oleh karena itu dia mempertimbangkan akan sepenuhnya menggunakan set-up dari tahun lalu untuk balapan selanjutnya agar dia kembali nyaman dengan motornya dan kembali kompetitif.
Meski begitu, Pecco Bagnaia tetap optimis dan menyamakan situasinya saat ini dengan yang dialaminya tahun lalu. “Ini bukan situasi terburuk yang pernah saya alami. Paruh pertama musim lalu jauh lebih buruk,” tegas murid Valentino Rossi itu.
Ada satu perbedaan besar dibandingkan musim lalu, kini Pecco memiliki rekan setim kuat yang merupakan juara dunia 8 kali Marc Marquez. Dia menyakini Marc akan jauh lebih konsisten dan tidak akan membuat banyak kesalahan musim ini. Terpaut 31 poin dari Marc adalah jarak yang besar dan butuh effort yang tinggi untuk mengejarnya. Apalagi dalam balapan selanjutnya di COTA Austin dimana Marc sangat kuat, Pecco dan timnya harus mampu menyelesaikan masalah secepat mungkin dan kemudian mengejar poin lagi.
