RiderTua.com – Setelah mendominasi GP Thailand, Marc Marquez kembali tak terkalahkan dalam balapan akhir pekan di Argentina. Rider tim pabrikan Ducati itu meraih pole position, kemenangan dalam sprint dan main race hari Minggu. Ini merupakan kemenangan Grand Prix ke-90 dan Baby Alien berhasil menyamai rekor kemenangan dari legenda MotoGP Angel Nieto.
Tepat di belakangnya ada adiknya Alex yang juga sangat cepat. Rider Gresini Ducati itu finis ke-2 dengan selisih 1,362 detik. Di posisi ke-3 bukan lagi Pecco Bagnaia, namun Franco Morbidelli. Rider VR46 Ducati yang menggunakan ban soft itu sempat mengejar Alex dengan gap yang lumayan dekat namun Alex mampu mengendalikan gap dengan sangat baik hingga garis finis.
Marc Marquez : Motor Ducati Membuatnya Percaya Diri, Bahkan dengan Ban Aus
Tidak seperti di Buriram dimana Alex Marquez terus mengekor di belakang kakaknya Marc sepanjang balapan, di Termas Alex sempat memimpin balapan. Dia mengaku bahwa itu bukanlah strategi yang dirancang oleh Marc Marquez.
Usai balapan Marc Marquez menjelaskan, “Rencananya begini, sejak awal saya akan langsung memimpin balapan dan mempertahankan posisi terdepan hingga garis finis. Saya sampaikan rencana ini kepada Alex. Dia juga tahu bahwa saya akan terus gas pol di pertengahan balapan. Pada satu titik, saya membuat kesalahan kecil dan harus membatalkan rencana itu dan akhirnya saya malah mengejarnya.”

Ketika di belakang Alex, Marc mengaku harus mengerahkan segenap kemampuannya untuk mengejar adiknya itu. “Alex membuat saya terkesan hari ini, saya kagum dengannya. Apa yang dia lakukan tampak begitu luar biasa. Dia mampu menjaga kecepatannya tetap tinggi. Bahkan saya sempat berpikir saya akan finis di posisi ke-2 hari ini. Ban belakangnya tidak berasap, dia melakoni balapan dengan sangat baik dan tampil di level yang lebih tinggi,” ujar juara dunia 8 kali itu.
Namun pada akhirnya, sekali lagi Marc mampu membalikkan keadaan. “Saya kemudian mengambil lebih banyak risiko dan itu menjadi sangat menarik. Mungkin manuverku agak terlalu liar, karena saya mengalami beberapa momen menegangkan. Namun saya merasa sangat percaya diri bahkan dengan ban yang sudah aus. Kemudian saya sedikit menyesuaikan gaya balap saya yang lebih cocok dengan ban belakang medium dan begitulah cara saya bertahan di 10 lap terakhir,” ungkap rider berusia 32 tahun itu. Marc berada di belakang Alex selama 17 dari 25 lap, tetapi di garis finis dia kalah 1,3 detik di belakang Marc.

Sebelum melepas baju balapnya, Marc Marquez memberi penghormatan kepada Angel Nieto. “Sangat mengharukan bisa berada di level yang sama dengan Angel Nieto. Itu sangat penting bagi saya dan Spanyol. Tanpa Angel Nieto, pengembangan kekuatan Spanyol dalam balap motor tidak akan pernah terjadi. Dialah yang membuka pintu dengan kesuksesan dan kepribadiannya,” pungkas rider asal Cervera Spanyol itu.
Marc Marquez bertahan di puncak klasemen dengan 74 poin, di peringkat 2 di tempati adiknya Alex dengan 58 poin dan rekan setimnya Pecco Bagnaia yang finis ke-4 di GP Argentina berada di peringkat 3 dengan 43 poin.