RiderTua.com – Sejak hari Jumat, Alex Marquez sudah memiliki firasat bahwa persaingan melawan kakaknya Marc di Argentina akan lebih sengit ketimbang di Thailand. Dan firasatnya tersebut terbukti benar. Rider Gresini Ducati itu tidak mampu menandingi kekuatan Marc Marquez mulai dari sesi kualifikasi, sprint hingga race hari Minggu. Sama seperti di Buriram, Alex start dari posisi ke-2 dan dua kali finis ke-2 dalam dua balapan di Termas de Rio Hondo. “Gap kami lebih dekat ketimbang di Buriram,” ungkapnya.
Dalam balapan hari Minggu di Termas, Alex berhasil menyalip Marc dan memimpin balapan selama 17 lap. Marc Marquez mengklaim bahwa itu merupakan taktik balapan yang dirancangnya bersama Alex, tapi kemudian dia membuat kesalahan kecil yang membuatnya kesulitan menyerang balik Alex. Dan itu keluar dari rencana yang telah disusunnya. Pada akhirnya Alex gagal meraih kemenangan meskipun gapnya lebih ketat dibandingkan saat balapan di Thailand.
Alex Marquez : Di Thailand Memimpin 16 Lap dan di Argentina 17 Lap, Di Austin Memimpin 18 Lap Lalu Menang?
Sambil tersenyum Alex Marquez mengatakan, “Di Thailand saya memimpin 16 lap dan di Termas saya memimpin 17 lap. Jika di Austin saya bisa bertahan memimpin selama 18 lap, mungkin itu sudah cukup untuk meraih kemenangan.”

Pembalap berusia 29 tahun itu juga mengungkapkan bahwa di Termas dia sudah mengerahkan segenap kemampuannya dan Desmosedici-nya sepanjang balapan. “Tapi di Termas itu tidak cukup. Hari ini saya lebih dekat ke limit dibanding saat saya meraih kemenangan MotoGP pertamaku. Saya menekan ban belakang lebih keras dari Marc, tetapi saya memiliki ritme yang bagus. Saya ingin mengerahkan semua kemampuanku hingga akhir dan tetap dekat dengan Marc. Saya mencoba untuk mencatatkan lap tercepat, tetapi Marc mampu mengimbangi catatan waktu saya. Jadi saya puas dengan posisi kedua,” jelas rekan setim Fermin Aldeguer itu.
Alex mengaku bahwa dirinya sudah berada dalam batas maksimal baik ban, motor, maupun dirinya sendiri. Di akhir balapan, dia menegaskan tidak merasa aman saat berada di batas performanya karena mulai kehilangan kontrol dan kepercayaan diri. Namun menurutnya, semua pembalap mengalami hal itu kecuali Marc Marquez yang justru merasa nyaman dalam kondisi seperti itu.
Balapan berikutnya akan digelar di Texas (28-30 Maret). “Texas akan menjadi tantangan berat bagi saya karena saya tidak begitu menyukai lintasannya. Tidak seperti Thailand atau Argentina,” ujar Alex.
Tapi di sisi lain, COTA merupakan trek favorit Marc Marquez. “Kita harus menunggu dan melihat, apakah saya bisa sedekat mungkin untuk menang di Austin seperti di sini. Karena itu adalah lintasan yang sesuai dengan selera Marc!” pungkas Alex.