Home MotoGP Orang yang Paling Tidak Diinginkan Valentino Rossi untuk Menang adalah Marc Marquez

    Orang yang Paling Tidak Diinginkan Valentino Rossi untuk Menang adalah Marc Marquez

    Marc Marquez - Valentino Rossi
    Marc Marquez - Valentino Rossi

    RiderTua.com – Dengan kemenangan ganda Marc Marquez di Buriram (mungkin di Argentina dan Amerika juga) dalam debutnya sebagai pebalap pabrikan Ducati, jelas ia akan menjadi pesaing dalam perebutan gelar juara dunia musim ini. Kalau ia memenangkan gelar juara MotoGP, Marquez akan menyamai sembilan gelar dunia Valentino Rossi, dengan tujuh di antaranya di kelas utama. Dan di Argentina serta Amerika Marc akan sangat di favoritkan, namun Rossi jelas menjagokan Bagnaia muridnya, sebuah hal yang wajar, meskipun seandainya dia tidak berseteru dengan Marc di masa lalu, tetap saja dia berharap Pecco sebagai anggota akademinya yang dia harapkan juara tahun ini, bukan Marc..

    Orang yang Paling Tidak Diinginkan Valentino Rossi untuk Menang adalah Marc Marquez

    Keberhasilan Marc jelas tidak akan menyenangkan pembalap asal Italia tersebut, dimana persaingannya dengan Marquez sudah dikenal luas. Apalagi pesaing utama Marquez dalam perebutan gelar juara dunia adalah Pecco Bagnaia, juara MotoGP dua kali yang sekaligus merupakan murid Rossi di VR46 Riders Academy sejak tahun 2014.

    Pecco Bagnaia - Valentino Rossi - Marco Bezzecchi
    Pecco Bagnaia – Valentino Rossi – Marco Bezzecchi

    Paolo Campinoti selaku CEO Pramac Yamaha berbicara soal bagaimana situasi ini dapat memengaruhi pembalap asal Tavullia tersebut. “Ini bisa menjadi perang dingin dan kita butuh seseorang untuk menyelesaikannya. Orang terakhir yang ingin melihat Valentino menang adalah Marquez. Ini bisa sedikit memengaruhi atmosfer dan ketenangan umum, tapi itu normal,” jelasnya

    Namun ia tidak begitu yakin Marquez akan menjadi juara, mengingat dia melawan Bagnaia yang jauh lebih pendiam tapi luar biasa. “Mereka berada di level yang sama dengan keinginan untuk menang, dan keseimbangan di garasi yang akan menentukan. Saya perkirakan semuanya berjalan dengan baik, tapi itu belum pasti,” katanya.

    Kedatangan Marc Marquez di garasi pabrikan Ducati ketimbang memilih Jorge Martin membuat Pramac memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan perusahaan yang bermarkas di Borgo Panigale tersebut setelah dua dekade. Namun ia tidak bisa mempertanyakan keputusan mereka, serta keputusan Gigi Dall’Igna untuk mengandalkan Marquez selama dua tahun ke depan.

    Gigi menurut bos Pramac itu adalah seorang yang jenius, dan ia senang memiliki pembalap tangguh dalam beberapa tahun terakhir. Marc sudah sepenuhnya menyerah padanya setelah ia menyerah pada hubungan yang sangat lama dengan Honda. Gigi bisa dikatakan sebagai seorang insinyur yang sedikit ‘playboy’, kata Campinoti.

    “Saya tidak akan membuat keputusan itu, tapi saya memahaminya. Pilihan ini juga membuatku beralih ke Yamaha. Saya menjadi bagian dari sebuah proyek untuk mendatangkan pembalap yang lebih muda agar membantu mereka berkembang, jadi saya merasa sedikit tidak berada di tempat yang tepat. Dari panutan Ducati, saya menjadi salah satu dari banyak orang yang terlibat. Dengan Yamaha, kita sudah mendapatkan kembali sentralitas kita,” pungkasnya.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini