Home MotoGP Marc Marquez dan Bagnaia Bakal Saling Iri dan Takkan Pernah Berteman

    Marc Marquez dan Bagnaia Bakal Saling Iri dan Takkan Pernah Berteman

    Davide Tardozzi - Marc Marquez
    Davide Tardozzi - Marc Marquez

    RiderTua.com – ‘Tim Impian’ Lenovo Ducati menjadi perbincangan hangat sejak perekrutan Marc Marquez untuk menggantikan Jorge Martin diumumkan tahun lalu. Keraguan yang muncul kebanyakan soal manajemen dua juara dunia di dalam garasi, Pecco Bagnaia dan Marquez sendiri, bukan minimnya hasil. Dengan kemenangan ganda Marquez di seri pembuka musim ini di Thailand meramalkan tahun yang penuh kemenangan bagi pembalap kelahiran Cervera tersebut. Di sisi lain, Bagnaia, berhasil finis ketiga di Sprint dan balapan utama, meski itu bukan menjadi hasil yang cukup bagus bagi pembalap asal Italia tersebut.

    Marc Marquez dan Bagnaia Bakal Saling Iri dan Takkan Pernah Berteman

    Salah satu yang terakhir berbicara tentang duo jagoan ini adalah Giacomo Agostini. Juara dunia lima belas kali tersebut sudah mengamati bagaimana hubungan antara kedua pembalap itu akan berkembang di dalam garasi. Ia meyakinkan Bagnaia dan Marquez merupakan ‘profesional yang hebat’, meski itu tidak akan mampu mencegah ketegangan yang muncul di pabrik Borgo Panigale.

    Pecco Bagnaia - Davide Tardozzi
    Pecco Bagnaia – Davide Tardozzi

    Agostini juga berbicara soal perbedaan kepribadian para pembalap yang dapat memengaruhi keseimbangan ke satu arah atau yang lain. Disebutnya Bagnaia lebih metodis dan terintegrasi ke dalam tim, sementara Marquez lebih agresif.
    Selama akhir pekan pertamanya bersama tim Ducati resmi, Marquez sudah terlihat siap melakukan apa yang ingin dilakukannya, yaitu untuk menang. “Mereka bakal saling iri dan tidak akan berteman satu sama lain, dan saya menduga akan terjadi pertarungan satu lawan satu. Marc jelas lebih lapar ketimbang Bagnaia, dan ini bisa membuat perbedaan,” katanya.

    Bukan bagian dari konten editorial.

    Sebelumnya Ducati sudah meyakinkan mereka tidak akan membeda-bedakan satu pembalap dengan pembalap lainnya. Tapi bagi Agostini, ini bukan berarti ada perbedaan dalam hal ketegangan yang akan dialami di dalam pit, karena saingan utama seorang pembalap adalah rekan setimnya.

    “Mereka harus memberi mereka materi yang sama dan harus cerdas agar tidak keluar jalur. Mereka bisa menempatkan Davide Tardozzi atau saya di dalam pit, tapi kalau ada seorang pembalap yang bertarung, ia hanya berpikir untuk menyalip lawannya, menemukan cara untuk menyalip, dan lolos 5 meter didepannya (ngacir),” pungkasnya.

    © ridertua.com

    Iklan pihak ketiga – bukan bagian dari konten editorial.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini