Home MotoGP Marc Marquez Berhati-hati Sebelum MotoGP Argentina Dimulai, Masih Ada 21 Seri!

    Marc Marquez Berhati-hati Sebelum MotoGP Argentina Dimulai, Masih Ada 21 Seri!

    Marc Marquez
    Marc Marquez

    RiderTua.com – Marc Marquez berhati-hati sebelum MotoGP Argentina dimulai… Kejuaraan dunia MotoGP dimulai dengan intensitas tinggi pada tahun ini, dan kini Argentina akan menjadi tuan rumah seri kedua yang akan digelar akhir pekan ini. Dalam konferensi pers sebelum dimulainya balapan di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Marc Marquez berbagi perasaan dan harapannya, serta merenungkan awal musim bersama Ducati.

    Untuk pertama kalinya sejak 2019, Marc menjadi pemimpin kejuaraan saat ini. Meski perasaannya positif, kuncinya adalah tetap merendah serta merasa santai dan nyaman. “Saya merasa baik dengan tim, bukan hanya dengan motornya. Dengan komunikasi yang berjalan lancar, saya merasa baik, tapi masih ada 21 balapan tersisa, jadi kita harus terus melaju,” katanya.

    Marc Marquez Berhati-hati Sebelum MotoGP Argentina Dimulai, Masih Ada 21 Seri!

    Marquez sudah mengalami masa pemulihan yang sulit dalam beberapa tahun terakhir menyusul serangkaian cedera yang sempat menimbulkan keraguan soal masa depannya di dunia balap motor. Pembalap asal Spanyol tersebut tahu awal musim hanyalah permulaan, dan ia tidak terlena oleh antusiasme untuk memimpin klasemen. Meski ia sudah merasa nyaman dengan motor dan timnya, ia tidak lupa mengingatkan dirinya sendiri karena musim balap yang masih panjang, dan apapun bisa terjadi.

    Start MotoGP Jepang 2024
    Start MotoGP Jepang 2024

    Mengenai pendekatannya terhadap seri Argentina, Marquez menyoroti karakter unik yang dimiliki sirkuit tersebut. Walau bisa membalap dengan baik hampir setiap tahunnya, ia juga bisa melakukan beberapa kesalahan. Sehingga start di sesi latihan bebas pertama atau FP1 akan menjadi kunci untuk sisa akhir pekan agar dilalui dengan mudah.

    Dengan aspalnya yang unik dan cuaca yang berubah-ubah, sirkuit Termas de Rio Hondo menjadi tempat Marquez menemukan keberhasilan dan kesulitannya selama bertahun-tahun. Adaptasinya terhadap lintasan cukup penting untuk memanfaatkan kondisi akhir pekan sebaik-baiknya, dan melanjutkan performa baik yang dimulai di Thailand.

    Meski merasa optimis, pembalap asal Cervera tersebut paham betul soal kondisi di Argentina yang bisa berubah dengan cepat, sehingga ia harus selalu waspada. “Selama balapan, segalanya membaik, tapi dengan cengkeraman di lintasan berubah, pembalap harus menyesuaikan set-up dan gaya balapnya untuk mencoba memahami dimana batasannya,” katanya.

    Soal adaptasinya terhadap Ducati, motor dengan karakteristik yang sangat berbeda dari yang digunakannya selama bertahun-tahun bersama Honda, Marquez menjelaskan keseimbangan yang dimiliki pada Ducati sungguh fantastis dan ia menyukainya. Apalagi motornya bekerja dalam kondisi apapun saat cengkeramannya menjadi yang paling kuat. Namun ia merasa nyaman saat kondisi lintasannya memiliki cengkeraman rendah, dan ini menjadi sesuatu yang lebih sesuai dengan gaya balapnya.

    Michelin
    Michelin

    Pergantian Pemasok Ban

    Mengenai pengumuman pergantian pemasok ban resmi dari Michelin ke Pirelli mulai tahun 2027 mendatang, Marquez menyatakan kekhawatirannya soal dampak dari pergantian ini. Sebab ia sudah mengalami peralihan tersebut dari Bridgestone ke Michelin, dan ia tidak suka berganti merek ban. Walau demikian, ia yakin Pirelli akan menjadi ban yang bagus, namun setiap kali mereknya berganti, ada periode adaptasi dari pabrikan atau gaya balap ke ban motor baru.

    Marc mengingat tantangan yang dihadapi para pembalap saat Michelin dan Bridgestone pertama kali berganti, yang mengakibatkan crash dan kesulitan yang tidak biasa selama transisi tersebut. Dari sudut pandang pembalap, ia tidak menyukainya, namun itu sudah menjadi keputusan di dalam kejuaraan.

    Terakhir Marquez mengungkapkan rasa hormatnya kepada para juara dan dukungannya terhadap ide untuk mengambil foto para pembalap musim ini. Ia menyebut Jorge Martin pantas mendapatkannya, terutama yang mengenakan nomor satu. “Sang juara bertahan pantas memiliki foto itu agar tercatat dalam sejarah,” imbuhnya.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini