RiderTua.com – Jack Miller masih dalam proses adaptasi dengan motor barunya setelah pindah tim ke Prima Pramac Racing, yang beralih ke Yamaha sejak akhir tahun lalu. Setelah seri pertama tahun ini, Miller menjadi pembalap Yamaha dengan hasil terbaik. Pembalap asal Australia tersebut juga berada dalam kondisi yang baik dengan memiliki banyak pengalaman di MotoGP, ia bersemangat untuk membantu tim asal Jepang tersebut agar bisa tumbuh bersama.
Jack Miller Tak Ingin Hanya Jadi Pelengkap di Balapan
Tahun ini menandai tahun ke-10 kehadirannya di kelas MotoGP setelah bergabung dengan Honda tahun 2015 lalu. Tahun-tahunnya dalam balapan tidak hanya memberinya banyak pengalaman, tetapi juga bergabung dengan banyak merek seperti Honda, Ducati, KTM, dan Yamaha.
Miller menyebut MotoGP sudah menjadi bagian dari kehidupannya selama 10 tahun, dan pada tahun lalu ia mengaku semuanya terasa akan berakhir. “Sejak saat itu, saya memutuskan untuk menikmati setiap momen yang kumiliki di lintasan,” katanya.
“Saya merasa sangat beruntung karena bisa terus melakukan ini, dan harapannya bisa diteruskan untuk beberapa tahun lagi. Saya merasa waktuku belum habis, dan tahun lalu menjadi momen puncak bagiku karena saya belum siap untuk berhenti, tetapi saya merasa masih banyak yang harus kulakukan,” lanjutnya.
Pembalap tersebut menekankan hal ini dalam beberapa kesempatan, dimana tahun lalu ia hampir pensiun dari MotoGP. Namun Yamaha datang dan menawarinya kontrak sebagai pembalap Pramac Racing. “Saya pikir kesempatan ini dengan Yamaha dan Pramac sudah menyelamatkanku, dan saya berterima kasih banyak kepada mereka dan Paolo Campinoti.”
Miller menyebut Yamaha mungkin merupakan pabrikan paling berkomitmen yang pernah bekerja sama dengannya, karena mereka memiliki tim pabrikan kedua. Tidak sampai di situ, memindahkan seluruh struktur pengujian ke Eropa dan benar-benar mencoba fokus pada basis yang lebih Eropa di area itu, sementara mereka mempertahankan fokus pada kualitas dan cara mereka bekerja ala Jepang. “Mereka menemukan keseimbangan antara keduanya dengan sangat baik dan mengambil semua langkah yang tepat untuk mencapainya.”
Kemudian Miller mengaku sempat memiliki sejumlah kekhawatiran seperti apa Yamaha nantinya, tapi semua keraguan tersebut sirna selama tes, karena ia menerima umpan balik positif dari motornya. “Ketika kita mulai mengujinya lagi tahun ini dengan motor baru dan mulai memahami potensinya sudah cukup melegakan. Semakin banyak lap yang kulakukan, semakin nyaman perasaanku. Anggap saja saya takut banyak kekuatanku tidak akan terwujud pada motor ini dan saya tidak akan bisa menggunakannya. Tapi saya dapat menggunakan kekuatanku,” jelasnya.
Terlepas dari perasaan positif tersebut, Yamaha masih memiliki keterbatasan tertentu jika dibandingkan dengan para pesaingnya. Masalah yang dimiliki Yamaha yaitu pada elektronik, dan mereka mencoba mengatasinya, bukan hanya untuk mencapai performa murni, tetapi juga agar motor bisa bereaksi lebih cepat.
“Poin kedua yaitu cengkeraman belakang, dan bagian ini serta perangkat elektroniknya berjalan beriringan. Saya merasa kalau kita bisa meningkatkan yang satu, yang lain bisa ditingkatkan. Ini menjadi langkah-langkah yang akan kita ambil sepanjang musim.”
Miller memastikan tujuan utamanya yaitu untuk memenangkan balapan MotoGP lainnya, atau setidaknya kembali ke posisi puncak. “Saya bukan tipe orang yang ingin tampil disini dan finis terakhir, saya ingin tampil dan menjadi sekompetitif mungkin tiap minggunya. Seperti bisa, tujuannya yaitu mencoba untuk kembali ke barisan terdepan, bertarung dengan mereka untuk podium, dan meraih kemenangan. Saya sudah mencapainya sekali, dan saya sangat yakin saya bisa kembali,” tutupnya.