Home MotoGP Francesco Guidotti Tidak Terkejut Kalau Manajer Acosta Memutuskan untuk Meninggalkan KTM

    Francesco Guidotti Tidak Terkejut Kalau Manajer Acosta Memutuskan untuk Meninggalkan KTM

    Albert Valera - Pedro Acosta
    Albert Valera - Pedro Acosta

    RiderTua.com – Francesco Guidotti sudah berpisah dengan KTM setelah sekian lama bekerja sebagai manajer tim asal Austria tersebut. Kini ia berbicara soal kondisi merek tersebut, khususnya Pedro Acosta, dan potensi masa depannya di luar ‘tim oranye’ ini. Ia juga membahas kepergiannya dari KTM, walau baginya ini belum waktunya untuk mengucapkan selamat tinggal pada dunia balap.

    Guidotti berbicara soal bagaimana ia merindukan masa-masa bersama KTM. MotoGP sudah hampir menjadi fokus seluruh kehidupan profesionalnya. Tapi dengan MotoGP 2025 yang baru saja dimulai lagi, ia merasa ada ‘sesuatu yang hilang’.

    Francesco Guidotti Tidak Terkejut Kalau Manajer Acosta Memutuskan untuk Meninggalkan KTM

    Saat ini, ia tengah mencari proyek dari merek lain yang akan membangkitkan kembali antusiasmenya terhadap balap motor. Guidotti mengaku sudah menerima beberapa proposal dan sedang mempertimbangkan jalan lain, tapi ia akan memilih berdasarkan antusiasme yang muncul dari proyek tersebut.

    Beberapa rumor menyebut Guidotti meninggalkan KTM setelah ia mengetahui kedatangan Maverick Vinales ke tim tersebut, namun ia membantahnya. Sementara kesepakatan dengan Vinales tersebut ditindaklanjuti oleh Pit Beirer, dan Guidotti sudah mengetahui semuanya setelah itu terjadi.

    Namun ia menjelaskan dirinya lebih yakin dengan perekrutan Enea Bastianini, karena Guidotti melihatnya sebagai pembalap yang masih muda dan bakatnya sudah tidak bisa diragukan lagi. Tapi soal Vinales, ia memiliki beberapa keraguan mengenai karakteristik berkendara serta motornya.

    Saat ini Pedro Acosta bukan menjadi pembalap dengan peringkat tertinggi di KTM. Entah apakah ia mampu memiliki kesabaran yang diminta tim darinya atau tidak. Sebab tidak ada pembalap yang menyadari dirinya sebagai pembalap istimewa yang memiliki kesabaran dan ketenangan seperti itu. Seorang pembalap yang menyadari bakatnya jelas ingin berada dalam posisi untuk menang secepat mungkin.

    Francesco Guidotti
    Francesco Guidotti

    “Saya tidak akan terkejut kalau manajer Pedro mulai membuat keputusan (membawa Acosta ke pabrikan lain), terlepas dari pernyataan apa pun yang dibuat tentang kesempatan itu. Marc Marquez sudah menunjukkan bahwa seorang pembalap yang tahu dirinya memiliki lebih dari yang lain dan menginginkan motor terbaik (pindah ke Ducati), serta bersedia melakukan apapun untuk mendapatkannya,” katanya.

    Guidotti kemudian berbicara soal potensi Pedro Acosta untuk melakukan hal serupa seperti Marquez (meninggalkan Honda) kalau keadaannya tidak membaik di KTM. Ia menyebut Acosta bukan sembarang pembalap, dan ia pasti harus bekerja keras untuk menjadi lebih baik karena dia mengalami banyak crash tahun lalu, termasuk seri pertama tahun ini.

    “Kalau ada pembalap yang masuk ke MotoGP dan banyak mengalami crash, itu tidak apa-apa. Tapi dia masih sangat muda dan akan memiliki kesempatan untuk memahami kalau bakatnya tidak bisa diragukan lagi.”

    Acosta ke Honda?

    Sempat ada rumor soal Pedro Acosta yang mendapat tawaran dari Honda, tapi mantan manajer KTM asal Italia tersebut belum tahu soal itu, bahkan ia belum pernah mendengarnya. Ia berpikir siapapun akan mencoba untuk mendapatkan Acosta, jadi ia tidak akan terkejut kalau rumor tersebut benar adanya. Namun menurutnya pembalap seperti itu hanya ingin menang.(mungkin di motor pemenang)..

    Guidotti menegaskan MotoGP 2025 yang sebenarnya akan terlihat mulai dari seri Qatar atau Jerez dan seterusnya. “Menurutku tiga balapan pertama akan menjadi ajang untuk mencetak poin, tapi itu bukan sebagai acuan untuk membuat prediksi apapun. Marc Marquez bisa menjadi juara dunia, tapi jelas dia tidak bisa meraihnya setelah melalui satu balapan, dengan 21 balapan lagi yang harus dilalui.”

    Soal saingan terbesar Marc Marquez, Guidotti menyebut Marc akan bermain setara dengan Pecco Bagnaia. Karena keputusan yang diambil Ducati, tahun ini tim pabrikan dan satelit kurang lebih akan berada di level yang sama.

    Namun bukan hanya Bagnaia yang menjadi rival potensial bagi Marquez. Aprilia saat ini menjadi tim yang paling dekat dengan Ducati dan Jorge Martín tetap memiliki peluang untuk merebut gelar juara meski ia kurang beruntung dan kehilangan beberapa posisi karena cederanya. Guidotti juga melihat Marco Bezzecchi berada dalam performa yang bagus, bahkan Acosta bisa saja ikut bermain.

    © ridertua.com

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini