RiderTua.com – Marc Marquez sudah berada di Argentina, dan ia singgah di Buenos Aires untuk menghadiri acara yang diselenggarakan oleh Ducati sebelum menuju Termas de Río Hondo untuk berlaga di seri kedua tahun ini. Dalam acara tersebut, Marc menjawab beberapa pertanyaan seputar seri Thailand.
Marc mengaku kalau ia seakan seperti ‘seorang veteran yang kembali tampil segar’. “Saya berada di momen tenang dalam hidupku, baik secara pribadi maupun profesional. Saya tidak berutang apapun kepada siapapun, baik kepada diriku sendiri maupun orang lain,” katanya.
Marc Marquez: Saya Sudah Merasa Seperti Juara Dunia
Ia juga menyebut sudah mengatasi tantangan terbesar dalam karirnya, yaitu operasi keempat lengan, banyak cedera, bahkan masalah pada matanya. Empat tahun tersebut dilaluinya dengan keadaan yang sangat menyiksa, dan ia tidak ingin orang lainnya mengalami hal serupa karena itu menjadi tantangan terbesar dan terberat. “Saya berhasil melewatinya, jadi bagiku saya adalah juara dunia, saya bisa menikmati gairahku dan terus bersenang-senang.”

Tahun-tahun sebelumnya bukanlah tahun yang mudah untuk dilalui bagi pembalap asal Spanyol tersebut, karena ia mengalami banyak cedera selama beberapa tahun terakhir. Belum lagi kemunduran Honda yang sudah tidak bisa membantu perjuangan internal Marc untuk kembali berjuang meraih kemenangan. Sekarang bersama Ducati, ia berada dalam kondisi yang baik dan mengklaim berada dalam momen yang sangat baik.
Ketika Marc pindah dari motor Honda ke Ducati, ia cukup terkejut dengan tenaga dan cengkeraman roda belakangnya, namun ia sempat kesulitan beradaptasi dengan motornya saat memasuki tikungan. Motor Honda sangat lincah, sementara Ducati memiliki konsep yang sangat berbeda, sehingga Marc harus menyesuaikan gaya balapnya. Dengan GP24.5 sebagai perubahan dari motor tahun lalu, ia sudah memiliki perasaan positif pada motor ini karena lebih cocok dengan gaya balapnya.
Pembalap nomor 93 tersebut berbicara soal hubungannya dengan Pecco Bagnaia, rekan setim sekaligus rivalnya. “Secara logika saya ingin memenangkan gelar juara dunia, termasuk Pecco. Namun kita akan mencoba seperti yang kami lakukan selama musim dingin untuk bekerja keras demi mendapatkan motor terbaik, dan saya rasa kita sudah mencapainya. Para teknisi sudah melakukan pekerjaan yang hebat, dan semua orang akan berjuang untuk diri mereka sendiri, tapi tetap saling menghormati di luar lintasan, sehingga kita bisa terus bekerja dan berkolaborasi untuk tahun-tahun mendatang.”