RiderTua.com – Pada 2025 Franco Morbidelli memasuki musim kedelapan di MotoGP. Namun hingga berganti pabrikan, rider tim VR46 Ducati itu belum juga mampu menemukan kembali performa luar biasanya ketika menjadi runner-up pada 2020.
Neil Hodgson (pengamat MotoGP dari TNT Sports) mengatakan, “Kita bisa melihat kariernya merosot. Dia mengalami cedera, di Yamaha dia dikalahkan oleh rekan setimnya Fabio Quartararo. Musim lalu ketika membalap untuk Pramac Ducati, juga tidak berjalan baik. Namun di pramusim 2025 kita bisa melihat kebangkitannya.”
Franco Morbidelli : 2025 Musim Penentuan Karir di MotoGP
Meski Franco Morbidelli kena penalti turun 3 posisi di grid dalam latihan hari Jumat di Buriram (melambat di jalur balap dan mengganggu Pecco Bagnaia selama time attack), rider Italia itu tampil mengesankan dalam sprint dan juga dalam main race. Morbido berhasil finis di posisi ke-5 pada sprint dan finis ke-4 dalam race hari Minggu.

Michael Laverty mengatakan, “Franco Morbidelli sangat cepat saat dia menginginkannya. Jelas, dia pernah mengalami masa-masa sulit. Menurutku, kepindahannya ke tim VR46 mengingat sejarahnya dengan Valentino dan akademi, serasa pulang kampung. Dia sudah sangat mengenal Ducati. Meskipun tahun lalu dia mengalami kesulitan beradaptasi dengan motor terbaik di grid, dia mulai menemukan ritmenya. Semuanya bisa berjalan sesuai harapan. Jangan lupa dia pernah berada di peringkat 2 dunia dengan Yamaha pada 2020.”
Usai menjadi runner-up pada 2020, Morbidelli dipromosikan ke tim pabrikan Yamaha. Namun selama 3 tahun rider berusia 30 tahun itu mengalami kesulitan. Kepindahannya ke tim Pramac yang didukung dengan Ducati spek pabrikan, menjanjikan banyak hal. Tetapi cedera yang dideritanya selama pramusim, membuatnya menderita dan hanya mampu berada di peringkat 9 dalam klasemen akhir. Ini artinya, Morbidelli butuh waktu lebih lama untuk beradaptasi dengan motornya.
Ketika Pramac pindah ke Yamaha, karir Morbidelli di MotoGP berada di ujung tanduk. Tetapi dia diselamatkan oleh sang guru Valentino Rossi. Setelah Marco Bezzecchi pindah ke tim pabrikan Aprilia, Franky langsung direkrut untuk menggantikannya di tim VR46 dengan Ducati GP24 berusia satu tahun sebagai rekan setim Fabio di Giannantonio.
Hodgson menegaskan bahwa 2025 adalah peluang terakhir bagi Franky. “Memang benar demikian. Dia memiliki kontrak hanya 1 tahun, jadi dia pasti sangat menyadari hal itu. Ini semua bergantung pada momentum. Jika dia bisa mendapatkan hasil yang baik maka kepercayaan dirinya akan meningkat. Kita berbicara tentang gap antar pembalap yang hanya sepersekian detik. Kepercayaan diri dan momentum memainkan peran besar,” pungkas Neil Hodgson.