RiderTua.com – Seri Thailand meninggalkan pelajaran yang jelas bagi semua penggemar, yaitu Marc Marquez yang sudah kembali ke performa terbaiknya. Pembalap asal Spanyol tersebut meraih kemenangan gemilang, yang dipandang sebagai kembalinya sang juara setelah bertahun-tahun menderita karena cederanya. Sementara Pecco Bagnaia harus menghadapi rasa frustrasinya sendiri saat melihat bagaimana Marquez memacu motornya dengan penuh wibawa. Marco Melandri mengomentari secara mendalam apa yang terjadi di Buriram.
Marc Marquez Jauh Lebih Lapar akan Kemenangan dari Bagnaia
Melandri menyoroti kembalinya Marquez menuju kemenangan, dan itu seperti yang diperkirakannya sebelumnya. Mantan pembalap tersebut mengenang tahun-tahun awalnya di MotoGP dan ia melihat potensi Marquez tahun 2013 lalu. Tahun tersebut merupakan tahun pertama Marc di kelas utama, tapi ia sudah membuat kagum Melandri setelah memenangkan gelar juara dunia pada ‘percobaan pertama’ dengan gaya balapnya yang fenomenal dan spektakuler.
Kemenangan Marquez di Thailand tidak hanya menjadi kemenangan bagi dirinya, tetapi juga rasa laparnya untuk kembali ke level tertinggi. Melandri menyebut Marc sudah menantikannya selama lima tahun karena semua yang dideritanya, dari cedera sampai kurangnya daya saing motor Honda. “Sekarang dia jauh lebih lapar dari Bagnaia,” kata Melandri.
Ia mengamati Marquez terlihat begitu santai di Ducati, terlihat dari bagaimana Marc mengendalikan motornya, bahkan ia tidak memacunya dengan keras. “Dia seperti pitbull, ia menggigit dan meninggalkan bekasnya,” imbuh Melandri.
Pecco Rival Terkuat Perebutan Gelar
Namun balapan ini bukan hanya tentang Marquez saja. Pecco Bagnaia tetap menjadi salah satu rival terkuat di kelasnya,walau ia dikalahkan oleh pembalap asal Cervera tersebut. Melandri menyebut Pecco tidak kekurangan kecepatan, dan mungkin ia memiliki kecepatan yang sama dengan Marc. Masalahnya terletak pada rasa lapar Marc dan pada saat yang sama Pecco berada di dalam situasi sulit.
Menurutnya, perbedaan antara kedua pembalap tersebut tidak hanya dalam kecepatan saja, tetapi dalam aura Marquez di dalam tim. “Marquez adalah pembalap yang membuat semua orang jatuh cinta dan merasa senang, dan sebagai hasilnya ia dapat mengubah dinamika tertentu. Dari luar, orang mungkin memiliki pemikiran tertentu soal Marc, tapi dari dalam ia adalah orang yang menyebarkan ketenangan dan ketenteraman ke lingkungannya. Di atas semua itu, ia adalah orang yang fenomenal.”
Saran Marco Melandri untuk Pecco
Melandri menyarankan Pecco untuk mengisolasi dirinya dari tekanan luar untuk mencoba hanya memikirkan dirinya sendiri tanpa berfokus pada hal lain. Termasuk tidak terpengaruh oleh dinamika internal tim atau persaingan Marquez. “Ia harus mencoba untuk konsisten, tetap terpaku pada dirinya sendiri, dan mencoba untuk memanfaatkan momen yang penting.”
Mengenai perkembangan kejuaraan dunia, Melandri menunjuk Marc sebagai pembalap favorit, terlebih ia berada sirkuit yang menguntungkannya. Namun ia juga memilih Bagnaia sebagai saingan utama Marquez, meski ia memperingkatkan untuk berhati-hati dengan Alex Marquez, yang sudah menunjukkan daya saing yang hebat di Thailand dan dalam tes.
Terakhir, Melandri ditanya soal keputusan Ducati yang lebih memilih Marc Marquez ketimbang Jorge Martin, dan ia tak ragu mendukung pilihan Gigi Dall’Igna, direktur teknis Ducati, dan menyebut hanya Gigi yang bisa melihat data dan mengenal motor lebih baik dari siapapun. “Kalau ia melepas Jorge, itu karena ia yakin dengan apa yang akan dilakukan Marc dengan motor GP25, dan kualitasnya sudah terlihat dengan GP23,” pungkas Melandri.
