RiderTua.com – Fermin Aldeguer dua kali finis di posisi ke-13 dalam dua balapan di Thailand. Hasil ini diluar ekspektasinya, tapi rookie tim Gresini Ducati itu merasa senang bisa menyelesaikan balapan pertamanya di MotoGP di tengah cuaca panas Buriram yang menantang secara fisik. Dengan mencetak 3 poin, Fermin menempati peringkat 15 dalam klasemen.
“Saya dan tim tetap tenang karena kami mampu menyelesaikan balapan, menempuh lebih banyak jarak di lintasan dan mendapatkan banyak pengalaman yang berharga. Buriram adalah salah satu trek yang cukup sulit karena suhu tinggi serta kesulitan saat membalap dalam grup bersama pembalap lain. Kami melakukan pekerjaan yang baik sepanjang akhir pekan, karena kami mengalami peningkatan tanpa mengalami fluktuasi performa yang signifikan. Ini penting dan kami tetap senang,” ujar rookie berusia 19 tahun itu.
Fermin Aldeguer : Balapan di MotoGP Ternyata Berat!
Fermin Aldeguer mengungkapkan bahwa dia harus ‘perang’ melawan pikirannya sendiri untuk bisa menyelesaikan balapan 26 lap. Dalam pikirannya, dia terus meragukan kemampuan dirinya untuk menyelesaikan balapan terutama dalam kondisi cuasa yang sangat panas dan tantangan dalam mengelola ban.

“Dalam pikiran saya selalu berkata ‘dengan manajemen ban yang buruk kamu tidak bisa menyelesaikan balapan dengan suhu panas seperti ini’. Lalu semua pembalap menyalip saya, dan saya kesulitan untuk memperebutkan posisi 10 besar. Tetapi pada akhirnya saya berkata ‘jika saya buruk, saya rasa pembalap lain juga seperti saya’. Pada akhirnya, saya berusaha semaksimal mungkin dan finis di posisi ke-13. Kini saya memiliki 3 poin untuk klasemen. Target saya adalah masuk 10 besar, tetapi kami kesulitan untuk ini dan kami tetap tenang,” ujar rekan setim Alex Marquez itu.
Aldeguer mengaku bahwa yang membuatnya kesulitan bukanlah proses adaptasinya dengan motor MotoGP, tapi lebih ke format akhir pekan. “Menurutku yang paling sulit adalah kecepatan sepanjang akhir pekan. Kita harus langsung mencatatkan waktu di sesi FP1, kemudian sesi time attack yang sangat sulit, lalu sprint race, dan kemudian balapan panjang. Menurutku itu berat, dan inilah perbedaan besar dibandingkan dengan Moto2,” pungkas rider asal Murcia Spanyol itu.