RiderTua.com – Mantan pembalap Honda sekaligus juara dunia 500cc 1999 Alex Criville ikut mengomentari kondisi juara dunia MotoGP 2024 Jorge Martin yang mengalami cedera parah dan harus menjalani dua kali operasi dalam rentang waktu hanya sebulan. Rider pabrikan Aprilia itu tidak berpartisipasi dalam dua tes pramusim dan terpaksa absen dalam dua seri pertama musim 2025 yakni di GP Thailand dan Argentina.
Martin sendiri menyadari bahwa terburu-buru memaksakan comeback, bukanlah pilihan yang bijak. “Satu-satunya target saya sekarang adalah pulih 100 persen, sehingga saya dapat kembali membalap dan mengejar hasrat saya di dunia balap motor. Ada banyak balapan (22 seri) musim ini, tetapi kondisi fisik saya belum pulih dan saya harus mengutamakan kesehatan,” ujar Martinator.
Alex Criville Kepada Martin : Pembalap yang Cedera Permanen Masih Bisa Meraih Gelar Dunia
Alex Criville mengatakan, “Seorang pembalap tidak bisa kembali mengendarai motornya saat kondisi fisiknya masih 30 persen. Jika menurunkan pesepakbola yang kondisinya belum fit 100 persen, dia tidak akan bisa menendang bola. Ada pembalap yang cedera seumur hidup tetapi masih bisa bersaing dan memenangkan gelar.”

Martin cedera parah akibat tujuh patah tulang di tangan, lengan, dan kaki setelah dua kali terjatuh pada Februari lalu yang membuatnya tidak mungkin kembali membalap dalam waktu dekat. Yang paling parah cedera pada tulang skafoid yang biasanya merupakan cedera jangka panjang dan semacam ‘musuh bebuyutan’ dalam olahraga balap motor. Jika antara ibu jari, tangan, dan sendi tidak bisa koordinasi dengan baik maka pembalap tidak akan mampu mengendalikan motor prototipe MotoGP.
Berdasarkan pengalaman pribadinya, Alex Criville mengungkapkan bahwa dirinya pernah dikalahkan rekan setimnya Mick Doohan selama bertahun-tahun yang mengalami cedera permanen. Rider asal Australia itu mengalami crash di Assen pada 1992 dan sempat dianggap tidak akan bisa kembali membalap setelah menjalani masa pemulihan selama berbulan-bulan. Namun dia berhasil bangkit dan meraih 5 gelar dunia yang luar biasa. Banyak pembalap papan atas yang mengalami cedera parah tapi masih bisa kembali ke performa terbaiknya setelah mengalami cedera panjang yang serius contohnya Marc Marquez.
Ini merupakan kali kedua Martin menjalani fase rehabilitasi panjang setelah crash di Portimao (2021). Saat ini rider asal Madrid Spanyol itu dikelilingi oleh para profesional dan spesialis, namun dia paham bahwa dia tidak akan pernah pulih 100 persen lagi. Hal inilah yang menyebabkan timnya kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat untuk comeback. Kemudian pemulihan terakhir Martinator harus dilakukan di lintasan balap tapi berisiko menderita cedera baru.