RiderTua.com – Loris Capirossi tidak meninggalkan dunia balap motor, terbukti dengan dirinya yang masih terus mengikuti semua berita dari MotoGP. Dengan dimulainya musim baru ini, mantan pembalap tersebut sudah memiliki banyak hal untuk diungkapkan. Apalagi ia ditunjuk sebagai perwakilan keselamatan untuk Dorna, sehingga ia masih terlihat mondar-mandir di paddock atau lintasan saat mobil safety melakukan inspeksi trek.
Loris Capirossi: Marc atau Pecco? Yang Membuat Kesalahan Lebih Sedikit Akan Memiliki Keuntungan
Capirossi berbicara soal persaingan Marquez-Pecco, dimana dua pembalap pabrikan Ducati tersebut memulai dengan kuat. Marquez menunjukkan kecepatan yang baik saat tes pramusim di Malaysia dan Thailand. Sementara Bagnaia yang biasanya bekerja pada set-up untuk memahami motornya, tidak terlihat langsung mencari waktu tercepat, dan ia tidak akan tampil ‘gila-gilaan’ kalau tidak membutuhkannya. “Namun saat balapan sesungguhnya, dua pembalap Ducati itu merasa nyaman bahkan selama sesi kualifikasi,” katanya.
Kedua pembalap tersebut memiliki kedudukan yang setara, dan itulah mengapa Capirossi yakin orang yang membuat kesalahan paling sedikit akan memiliki keuntungan. Walau itu tidak mudah, karena keduanya mencari hasil yang sama, yaitu memenangkan gelar juara dunia. Mungkin akan ada momen ketegangan di dalam tim, namun Capirossi sudah tahu kru Borgo Panigale bisa menangani situasi tertentu, walau itu tidak akan mudah.

Ia menyebut pembalap lainnya bakal kesulitan untuk berada di belakang Pecco dan Marc. Memiliki salah satu dari keduanya di belakang pembalap lain itu rumit, karena baik Marquez maupun Bagnaia tidak pernah menyerah dan keduanya selalu mencoba. “Terlepas dari siapa yang menang, musim ini yang akan menang.”
Meskipun tes pramusim dijalani dengan sulit karena Jorge Martin yang cedera, Marco Bezzecchi beberapa kali berhasil memimpin selama balapan di Thailand. Capirossi menganggap Aprilia sudah melakukan beberapa langkah transfer yang bagus. Apalagi Martin membawa nomor 1, walau ia tidak memulai musim dengan bagus karena cedera yang dialaminya selama tes di Sepang, sehingga ia tidak berkesempatan untuk mengenal motor RS-GP secara mendalam. Di sisi lain, Bezzecchi juga bermain sangat baik dan langsung merasa betah di tim tersebut.
KTM Akan Mempersulit Ducati
Ia juga memuji KTM sebagai salah satu tim yang berjanji akan mempersulit Ducati. Setelah krisis keuangan yang dialaminya, segalanya menjadi sedikit lebih rumit, tapi performanya tidak buruk. Brad Binder dan Pedro Acosta mampu menguasai motornya, meskipun belum selevel dengan pembalap Ducati. Desmosedici tetap menjadi motor yang harus dikalahkan, tapi Binder dan Acosta bisa melakukannya, bahkan termasuk Enea Bastianini dan Maverick Vinales. Setelah menemukan keseimbangan yang tepat, duo pembalap KTM Tech3 tersebut juga bisa mencapai puncak meski membutuhkan waktu yang tepat.

Honda dan Yamaha juga terlihat sudah menemukan kunci pertama untuk perbaikan, meski saat ini kedua merek tersebut dipaksa untuk mengejar persaingan, mereka ingin kembali ke level tertinggi. Yamaha sudah berkembang dengan motor M1 sedangkan Honda bangkit dengan RC213V, dan keduanya menjadi lebih kompetitif.
Dua tes pramusim yang dilalui tidak mengatakan yang sebenarnya, namun investasi yang dilakukan oleh pabrikan tersebut membuktikan mereka memiliki uang dan sumber daya di lapangan untuk segera kembali ke puncak. Dan itu adalah fakta positif lainnya untuk MotoGP. Kalau mereka tidak mencapai level Ducati maupun Aprilia, keduanya akan fokus sepenuhnya pada proyek berikutnya, yang akan dimulai tahun 2027 mendatang.