RiderTua.com – Gigi Dall’Igna (general manajer Ducati Corse) mengungkapkan bahwa dirinya sependapat dengan komentar Pecco Bagnaia yang dia katakan usai balapan hari Minggu di Buriram. Saat itu, rider Italia itu menegaskan bahwa dia ‘tidak di sini untuk finis ketiga’ dan merasa bahwa kesulitannya dalam tes pramusim berdampak langsung pada hasil yang diperolehnya.
“Bagi Pecco, ini adalah dua balapan yang sulit, dua kali finis di posisi ke-3 yang menurut saya sangat penting. Tentu dia pantas mendapatkan lebih dari itu, tetapi di trek yang tidak cocok baginya dan untuk tetap menemukan kembali feel dengan motornya, sangat penting untuk merasa puas tanpa mengambil risiko tidak mendapatkan hasil yang diinginkan (DNF),” ujar Gigi.
Gigi Dall’Igna : Pecco Bagnaia Pantas Mendapatkan Hasil Lebih dari Posisi ke-3
Pecco Bagnaia terlihat tidak bisa mengimbangi kecepatan rekan setimnya Marc Marquez dalam dua balapan di Thailand. Meskipun dalam main race rider Ducati itu hanya tertinggal 2,398 detik di belakang Marquez, selisih itu akan lebih besar jika Marquez tidak melambat lalu berada di belakang adiknya Alex Marquez untuk meningkatkan tekanan ban depannya dan untuk menghindari penalti.

Gigi Dall’Igna menambahkan, “Menurutku yang paling memengaruhi perasaannya yang tidak pasti terhadap motornya adalah tes, yang dalam kasusnya terbukti sangat menyusahkan dan mencegahnya untuk membalap dengan kontinuitas yang dibutuhkan. Saya yakin, dalam balapan berikutnya dia akan mampu mendapatkan kembali kepercayaan diri yang sama yang telah dicapainya pada akhir musim lalu dan akan kembali bersaing untuk meraih kemenangan. Dari pihak kami, kami akan melakukan yang terbaik untuk mendukungnya.”
Mengenai ‘sapu bersih’ Marquez di Thailand, Dall’Igna mengatakan, “Marc Marquez yang cepat dan tegas dengan sangat piawai menunjukkan kecepatan yang tak tertandingi oleh pembalap lain. Dia mengamankan pole position, menang dalam sprint, menang dalam race, dan membukukan fastes lap, dimana hal ini menunjukkan feel yang luar biasa. Siapa yang bisa meminta lebih dari itu?”
“Untuk meningkatkan tekanan ban depan dan menghindari penalti, dia harus membiarkan adiknya menyalipnya lalu segera masuk ke slipstream-nya. Dia berusaha untuk tetap sedekat mungkin dengan motor Alex, terlepas dari semua risiko yang ditimbulkannya bagi motor dan pembalap, mengingat suhu lintasan Thailand yang sangat tinggi. Akhirnya dia memberi kami kemenangan ‘ajaib’ yang menunjukkan bakat murni dan keterampilan luar biasa,” pungkas bos balap asal Italia berusia 59 tahun itu.