RiderTua.com – Marc Marquez memberikan pukulan telak kepada para pesaingnya terutama rekan setimnya Pecco Bagnaia di seri pertama MotoGP musim 2025 di Thailand. Juara dunia 8 kali itu tak terkalahkan dengan meraih pole position, memenangkan sprint sekaligus balapan hari Minggu.
Pengamat MotoGP dari TNT Sports Neil Hodgson memuji Marc Marquez yang ‘beda kelas’ dengan rider lain di grid MotoGP termasuk adiknya Alex Marquez. Dalam membalap Marc memadukan antara otak, skill, insting dan taktik yang terkadang tidak lazim tapi tetap legal. Hal ini terlihat saat dia melambat dan membiarkan adiknya menyalipnya. Taktik cerdik ini dia lakukan untuk mencari slipstream agar tekanan ban depannya meningkat dan dia lolos dari penalti. Namun teknik ini jelas tidak mudah dilakukan dan tidak semua pembalap bisa melakukannya karena butuh kalkulasi jarak, kecepatan dan tekanan ban sambil tetap mengontrol motor dan suhu tubuh pembalap.
Marc Marquez: Pukul Telak Pecco Bagnaia di Balapan Pertama Musim 2025

Neil Hodgson menambahkan, “Itu adalah kemenangan dengan setengah usaha alias mudah banget bagi Marc di balapan pertama musim ini. Dia benar-benar menghancurkan lawan-lawannya. Lihat bahasa tubuh Pecco Bagnaia, dia sudah selesai. Itu pukulan telak di seri pertama. Saya tahu musim ini ada 22 seri dan masih ada 21 seri lagi, jadi apa pun bisa terjadi dan akan menghadapi berbagai kondisi yang berbeda. Tapi sungguh penampilan yang luar biasa!”
Hodgson menggambarkan bahwa Pecco bak seorang petinju yang kalah dan jalannya sempoyongan, dia sudah babak belur. “Kita tidak menyebut siapa pun karena tidak ada rival lain yang sekelas dengannya. Petinggi Ducati harus mengadakan pertemuan darurat. Pembalap harus fokus pada diri sendiri. Mereka tertinggal 20 detik di belakangnya sementara Marc hanya duduk diam. Dia menunggu untuk menyalip dengan dua lap tersisa, dan unggul 1,1 detik dalam upaya pertamanya untuk mencoba. Saya belum pernah melihat yang seperti ini, sungguh luar biasa dan dia berada di level yang berbeda,” pungkas Hodgson.
Penampilan Marquez mengingatkan kita pada balapan di Buriram tahun lalu, saat dia menantang Pecco dan Jorge Martin meski mengendarai motor yang lebih lemah (GP23). Bergabungnya Marquez di tim pabrikan membuat dia kini memiliki motor yang sama atau setara dengan Pecco. Hal itu juga mengancam status Pecco Bagnaia sebagai pembalap nomor 1 di Ducati terutama setelah kemenangan debut Marc yang gemilang.