RiderTua.com – Tahun-tahun terakhir Marc Marquez di MotoGP tidak sepenuhnya berjalan mulus. Kesulitannyanya dimulai tahun 2020 lalu, ketika ia mengalami cedera pada tulang lengan kanan setelah terjatuh di Jerez. Sejak saat itu, pembalap asal Spanyol tersebut menjalani operasi sebanyak empat kali, dengan pemulihan yang berlangsung selama dua tahun. Tapi itu baru permulaan dari perjalanannya yang begitu rumit.
Ketika Marc Marquez Menolak Uang Rp 2,2 Triliun dari Honda
Dengan cederanya sang juara dunia delapan kali tersebut, krisis terburuk Honda dalam sejarah dimulai. Sejak saat itu, merek asal Jepang ini kehilangan arah tanpa pembalap bintangnya, dengan motor yang mustahil dikendarai oleh pembalap lainnya. Bahkan kembalinya Marquez tidak menyelesaikan kemunduran yang dialami oleh merek berlogo sayap emas tersebut, sementara para pesaingnya mulai unggul dalam pengembangan motor.
Namun keputusan tersulit yang dihadapi Marquez terjadi tahun 2023, dimana ia meninggalkan Honda dan pindah ke Gresini Racing. Marc memutuskan kontraknya dengan pabrikan asal Jepang tersebut setahun lebih awal dari yang disepakati sebelumnya, dengan tujuan untuk memastikan apakah ia masih kompetitif di usia 30 tahun atau tidak.

Marquez mengucapkan selamat tinggal kepada tim Repsol Honda ,yang sudah menjadi keluarganya selama lebih dari satu dekade, serta meninggalkan sahabat karibnya seperti Santi Hernández. Sebaliknya, ia pindah ke tim satelit, dengan gaji yang jauh lebih rendah dan kontrak selama setahun saja. Hasilnya ia mampu meraih tiga kemenangan dan menempati posisi ketiga klasemen kejuaraan dunia, sehingga mengkonfirmasi ‘Marc Marquez yang lama’ sudah kembali.
‘Rencana’ yang dibicarakan Marquez berjalan persis seperti yang direncanakannya, dan berkat hasilnya ini, ia memperoleh tempat di tim resmi Ducati. Dengan kemenangan gandanya dalam balapan pertamanya di Thailand, pembalap asal Cervera tersebut menegaskan kembali targetnya, yaitu untuk memenangkan gelar dunia kesembilannya.
Mengambil langkah untuk menandatangani kontrak dengan Ducati tidaklah mudah, seperti yang dikenang oleh Marc dalam beberapa tahun terakhir. Dalam podcast ‘Hospitality Motociclismo by El Pozo’, rincian baru mengenai negosiasi antara Marquez dan merek Jepang itu sudah terungkap, dimana Honda sempat menawarkannya kontrak baru selama empat tahun senilai 100 juta euro atau sekitar Rp 1,738 triliun. Ditambah dengan 25 juta euro atau Rp 434,51 miliar dari kontrak setahun yang masih dimilikinya, kontraknya bisa mencapai 125 juta euro, atau sekitar Rp 2,172 triliun jika ditotal.
Namun uang bukan menjadi masalah baginya. Marquez meyakinkan ia memiliki cukup uang untuk pensiun dari MotoGP, tapi semua operasi dan proses pemulihan setelah cedera membuatnya tidak memiliki tujuan lain selain untuk menang lagi. Meskipun semua rincian kontrak Marquez dengan Ducati masih belum diketahui, ia mampu mencapai targetnya.