RiderTua.com – Usai operasi, secara fisik seri perdana MotoGP di Buriram menjadi tantangan sendiri bagi Fabio Di Giannantonio. Sementara rekan setimnya Franco Morbidelli finis ke-4 dalam main race hari Minggu, Diggia hanya finis di posisi ke-10 tertinggal 21,546 detik dari pemenang Marc Marquez.
Akibat cedera, rider asal Roma Italia itu terpaksa absen dalam dua tes pramusim. Jadi dia menunggangi motor baru dengan minim pengalaman. “Saya bangga dengan tim dan bangga dengan diri saya sendiri. Kami benar-benar berhasil mencapai hasil yang sangat baik. Berkompetisi di balapan MotoGP tanpa tahu motornya seperti apa dan tanpa tes serta tidak latihan apa pun pada bahu adalah hal yang fantastis. Tubuh bagian atas sama sekali belum saya latih karena hal itu tidak memungkinkan. Saya tidak melakukan push-up selama 6 bulan sejak cedera pertama di Red Bull Ring-Austria tahun lalu,” kata Di Giannantonio.
Fabio Di Giannantonio : Mungkin di GP Qatar Kondisi Fisikku Bisa 100 Persen Fit
Balapan akhir pekan di sirkuit Chang tahun ini digelar pada bulan Maret sehingga cuacanya sangat panas. Hal ini banyak dikeluhkan pembalap karena membuat motor mereka menjadi sangat panas. “Kondisi eksternal benar-benar buruk akhir pekan ini. Kami hampir kehabisan tenaga di lintasan. Kami benar-benar melakukan pekerjaan yang luar biasa. Motor baru sungguh punya potensi hebat, sayangnya tubuh saya menghalangi kami untuk menyuguhkan tontonan yang seru. Kita boleh senang dan bahagia karena kita cepat, menyelesaikan balapan di posisi 10 besar, dan menunjukkan manuver menyalip yang bagus. Dibandingkan dengan hari Sabtu, kami menemukan beberapa solusi untuk mengatasi panas dan yang penting kami tidak pernah menyerah,” ungkap Fabio Di Giannantonio.
Sebelum menjalani seri berikutnya di Argentina dan Amerika Serikat, para pembalap berkesempatan istirahat selama dua pekan. Dalam waktu dua pekan itu, bisakah fisik Diggia meningkat? “Sekarang saatnya untuk penerbangan pulang, yang ingin saya gunakan untuk memulihkan diri. Mulai hari Rabu saya berencana untuk melakukan beberapa latihan dan memperkuat bahu saya. Ketika rasa sakitnya hilang, saya bisa berlatih lebih banyak dan kemudian saya punya waktu 10 hari sebelum menjalani latihan hari Jumat di Argentina. Saat ini saya benar-benar membuat kemajuan dan saya yakin saya dapat melakoni balapan dengan lebih baik di Argentina. Mungkin di GP Qatar kondisi fisik saya fit 100 persen dan tanpa rasa sakit. Saya ingin benar-benar bugar untuk menjalani balapan disana,” jawab pembalap VR46 Ducati itu.
“GP24 benar-benar berbeda dibandingkan dengan GP23. Jauh, jauh, jauh lebih cepat. Tenaganya sungguh menakjubkan, traksi dan putarannya juga luar biasa. Ini bukan perbedaan waktu 1 detik, tetapi ini membuat perbedaan besar sepanjang jarak balapan,” pungkas Diggia, dimana dia menunggangi motor yang sama seperti dua pembalap tim pabrikan Ducati Marc Marquez dan Pecco Bagnaia.
