RiderTua.com – Enea Bastianini menyelesaikan balapan pertamanya dengan motor KTM RC16 di posisi ke-9 di Buriram, Thailand. Hasil ini memang cukup mengejutkan, sekaligus melampaui ekspektasinya dan membuatnya semakin percaya diri dengan motor barunya.
Ketika menghadapi seri pertama tahun ini, Bastianini menganggapnya sebagai suatu ujian untuk melihat kekuatan dan kelemahannya. Dalam sesi pemanasan, ia berhasil membuat langkah maju yang membantunya dalam balapan, sehingga ia mampu mempertahankan kecepatan yang konsisten dan finis di 10 besar dengan catatan waktu yang bagus dari awal hingga akhir.
Enea Bastianini: Motor KTM Tidak Bisa Dibuat Agresif, Butuh Gaya Balap Halus Mulus..!
Meski ia puas dengan hasilnya, Bastianini mengaku masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Pembalap asal Italia tersebut juga menyoroti peningkatan pada kepercayaan dirinya terhadap KTM. “Sampai kemarin kita berada di posisi pertama, sekarang kita berada di posisi 4, tapi saya merasa jauh lebih baik daripada saat pertama kali hadir disini,” katanya.
Soal pilihan bannya, ia menjelaskan pilihannya tidak tepat, sehingga ia tidak merasa nyaman dengan ban depan hard saat mengerem. Walau begitu, ban belakang soft masih memberinya keuntungan. Ia menyadari dirinya tidak bisa mengikuti Ai Ogura, namun posisi ke-7 yang ditempati oleh Johann Zarco saat itu sebenarnya sudah berada dalam jangkauannya. Tapi yang terpenting yaitu mengumpulkan banyak informasi.

Pembalap KTM Tech3 tersebut menyoroti kemajuan yang dibuat timnya selama akhir pekan, dimana kemajuannya sudah terlihat dalam semua aspek. Akhir pekan lalu mereka bekerja lebih baik, selangkah demi selangkah tanpa perubahan drastis, dan mereka sudah menemukan basis yang bagus. Tetap saja, masih ada yang perlu ditingkatkan, terutama saat motor masuk tikungan. “Kita tidak dapat membelokkan motor dengan baik, sehingga motor kehilangan kecepatan saat berakselerasi,” katanya.
Bastianini juga mengaku ia harus menyesuaikan gaya balapnya untuk mendapatkan hasil maksimal dari motor KTM-nya. Awalnya ia berpikir ia harus mengendarainya secara agresif di lap pertama, tapi kenyataannya gaya balapnya harus ‘lebih mulus lagi’ agar ia tidak membuat banyak kesalahan. Kemudian ia mengubah strateginya, sehingga ia bisa mengendarainya lebih halus dan motor juga merespons lebih baik.
Menghadapi seri berikutnya di Argentina, Bastianini optimis ‘akan ada beberapa hal akan membantu kita di sana’. “Sejujurnya saya tidak ingin melakukan putaran lagi di Buriram,” candanya.