RiderTua.com – Karena terhambat bendera kuning di kualifikasi, Pedro Acosta hanya mampu start dari posisi ke-7. Dalam sprint hari Sabtu, rider KTM itu mengalami masalah teknis ketika tidak dapat melepaskan front start device (perangkat holeshot yang berfungsi untuk menurunkan suspensi depan saat start) setelah Ai Ogura (rookie dari tim Trackhouse Aprilia) memotong jalur didepannya.
Akibatnya, Acosta kehilangan posisi. Selain itu suhu ban meroket tajam ketika berada di antara banyak pembalap, membuatnya hanya finis ke-6 tertinggal 11,7 detik dari pemenang Marc Marquez. “Pada akhirnya terjadi kekacauan di tikungan pertama karena Ogura memotong jalur saya, saya masuk tikungan seperti biasa, dan saya tidak dapat melepaskan front start device dan semua kekacauan pun dimulai. Ketika kehilangan posisi dengan suhu panas dan seberapa cepat suhu naik dan tekanan naik, itu menjadi sedikit berbeda. Target saya berada di 5 besar dan saya mencoba konsisten. Setelah itu selesai. Kami harus senang. Setelah kekacauan di tikungan pertama, kami sama sekali tidak buruk,” ungkap juara dunia Moto2 2023 itu.
Pedro Acosta : Kekacauan di Tikungan Pertama Bikin Target Masuk 5 Besar Gagal Terwujud

Pedro Acosta menghadapi masalah dalam mengendalikan suhu ban depannya, dimana hal ini membuatnya lebih sulit membalap karena motor bereaksi berbeda di setiap tikungan. “Panas memengaruhi banyak hal. Karena pada akhirnya, pembalap yang berada di 5 besar tidak dapat menyalip di keseluruhan balapan karena menghadapi masalah yang sama. Perbedaan kecil pada suhu ban bisa memberikan dampak besar pada performa motor karena gap antara pembalap di MotoGP saat ini sangat tipis,” ungkap rider berjuluk Hiu Mazarron itu.
Acosta mengaku bahwa seperti Fabio Quartararo, Jack Miller dan juga dirinya, adalah pembalap yang melaju dalam 1:31 menit karena saat itu ban depan sudah panas sepenuhnya. “Misalnya, Fabio melebar di tikungan 3 lalu saya menyalipnya. Kemudian saya melebar di tikungan 4 lalu dia balas menyalip saya. Kemudian dia melebar lagi di tikungan 8 dan saya menyalipnya lagi, lalu saya kembali melebar di tikungan 12. Cukup sulit untuk merencanakan cara berkendara karena tidak setiap tikungan memiliki sensasi yang sama. Cukup sulit, tetapi itu adalah sesuatu yang harus kami atasi,” pungkas Acosta.