RiderTua.com – Fabio Di Giannantonio terpaksa harus mundur dalam sprint race hari Sabtu di Buriram setelah hanya melahap 11 dari 13 lap. Rider VR46 Dicati itu mengaku bahwa suhu panas yang ekstrem membuat motornya sangat panas. “Motor saya panas, benar-benar panas. Tangan, kaki, dan leher saya benar-benar terbakar dan belum pernah terjadi sebelumnya. Ini adalah salah satu motor terbaik di grid. Bahkan kemarin pagi saya juga mengalami situasi seperti ini. Kami tahu itu bukan masalah teknis,” ungkap Diggia.
Rider asal Roma Italia itu menambahkan, “Motornya bekerja dengan baik, semuanya baik-baik saja. Itu bukan masalah, tetapi kita harus mengerti mengapa saya satu-satunya pembalap yang mengalami luka bakar. Pembalap lain mengeluh bahwa motornya panas dan terkadang tuas depan juga panas. Tetapi hari ini tidak memungkinkan untuk mengendarai motor. Di lintasan lurus saya tidak mendekati fairing, kaki saya terbuka, lengan terbuka, dan ketika saya mengerem saya menyingkirkan kedua kaki saya karena motornya benar-benar panas.”
Fabio Di Giannantonio DNF di Sprint Thailand : Motorku Panas

Diggia menambahkan bahwa kemarin pagi motornya juga panas. “Kami memperbaikinya, tetapi dalam balapan mulai dari lap pertama itu sangat buruk. Dan sejujurnya saya sedikit khawatir karena panasnya terlalu berlebihan. Jadi ketika mengendarai motor, kita mulai memikirkan hal terburuk seperti kebakaran atau semacamnya. Motornya benar-benar panas. Saya ingin melanjutkan, tetapi saya hampir terpental sebelum tikungan terakhir. Jadi, saya bilang ‘oke, saya tidak dapat poin, saya tidak tahu apa yang terjadi, motornya panas, saya mengambil banyak risiko, dan bahuku terasa sakit. Jadi saya tidak bisa melakukan apa-apa lagi,” jelas rider berusia 26 tahun itu.
Sejumlah pembalap mengeluhkan cuaca panas di Thailand akhir pekan ini. Beberapa diantara mereka menyatakan bahwa mereka belum pernah mengalami hal seperti itu. Namun, Diggia yakin timnya akan dapat memperbaiki masalah tersebut untuk race hari Minggu dan dia akan dapat menyelesaikan balapan jarak penuh.
“Saya benar-benar yakin, tim akan memperbaikinya. Kami harus menemukan cara untuk memperbaikinya, karena rekan-rekan semerek saya melakoni balapan tanpa masalah besar ini. Tetapi hari ini sangat disayangkan karena kami kehilangan peluang. Sekarang, tim dan Dainese sedang berbicara untuk menemukan solusi bersama. Kami harus meningkatkan perlindungan dan kami harus memahami bagaimana kami memperbaiki situasi ini. Seperti ini, ini sangat kritis. Ini benar-benar di batas kemampuan seseorang,” pungkas rekan setim Franco Morbidelli itu.