RiderTua.com – Dani Pedrosa ikut marah dengan keputusan yang melibatkan Pecco Bagnaia atas keputusan race direction.. Pembalap Italia itu mengakhiri sesi Jumat lalu dengan marah. Ia tidak hanya melihat bagaimana tindakan buruk Franco Morbidelli dalam sesi latihan yang membuatnya tersingkir dari Q2, tetapi juga marah kepada Race Direction. Tidak sampai disitu, Bagnaia yang mencatatkan lap tercepat tidak dihitung gara-gara bendera kuning berkibar.
Pembalap asal Italia tersebut sudah mencatatkan lap yang sah, dan seharusnya itu bisa menempatkannya langsung ke sesi Q2. Walau terlibat insiden dengan Morbidelli, kesalahan dari Race Direction membuatnya dihukum dan lap-nya dibatalkan. Meskipun ‘komite sanksi’ race direction mengakui kesalahan tersebut, mereka tidak mengembalikan catatan lap-nya, dan kesalahan ganda inilah yang menimbulkan situasi yang tidak adil.
Dani Pedrosa: Apa yang Terjadi pada Pecco Jumat Lalu Membuatku Marah!
Baru-baru ini Dani Pedrosa memberikan pendapatnya soal keputusan tersebut, dengan tegas ia menyebut kesalahan yang diputuskan ini merupakan ‘suatu kebodohan’. “Apa yang dikatakan Pecco benar adanya. Kenapa mereka tidak mengembalikan catatan lap-nya? Apa itu murni karena masalah komputer atau lainnya?”
“Bagaimana kalau pembalap mengikuti race di hari Minggu dan mereka melakukan kesalahan karena track limit? Apakah saya mencabut posisi podium pemenang balapan dan tidak mengembalikannya kepada mereka karena tahu saya salah menentukan hukuman track limit?” tegasnya sambil mempertanyakan situasi yang tidak adil tersebut, dan ia begitu khawatir konsekuensi yang bisa ditimbulkan akibat keputusan semacam ini di MotoGP di masa mendatang.

Catatan lap bisa dibatalkan karena pembalap melewati track limit atau bendera kuning dikibarkan. “Kesalahan terjadi karena itu kesalahannya Race Direction. Saya tidak mengerti mengapa mereka mengatakan ‘kami melakukan kesalahan dan kami tidak mengembalikan catatan lap-mu’. Itu tidak bisa dibawa ke mana-mana. Apa yang akan mereka lakukan di masa mendatang?”
Pedrosa menjelaskan pembalap sudah tahu catatan lap tidak akan dihitung kalau ada bendera kuning yang dikibarkan, entah itu akibat kesalahan manusia atau bukan. Sebagai pembalap, jelas ia tidak akan menarik tuas gas begitu saja untuk berjaga-jaga, karena mereka bisa saja membatalkannya, dan kalau mereka melakukan kesalahan, ia sudah memiliki catatan lap.
“Tapi itu bukan yang diinginkan oleh Race Direction. Mereka ingin saya tidak tancap gas untuk menghindari bahaya lebih besar. Tentu itu tidak adil, dan saya marah. Saya tidak mengerti apa maksud dari semua ini,” simpulnya.
Dani menyampaikan pendapatnya soal sesi kualifikasi kemarin, dimana Marc Marquez disebutnya mampu memenuhi ekspetasi semua orang. Apalagi ia sukses memenangkan Sprint Race pertama tahun ini dan memimpin klasemen untuk pertama kalinya sejak tahun 2019. Sementara Alex Marquez dan Pecco Bagnaia menemaninya dari belakang dan keduanya juga finis kemarin dengan merebut posisi kedua dan ketiga.