RiderTua.com – Pedro Acosta menjadi pembalap non Ducati terbaik dalam latihan hari Jumat di Buriram. Rider KTM itu menyelesaikan latihan di posisi ke-3 hanya kalah 0,242 detik di belakang pembalap tercepat Alex Marquez (Gresini Ducati). Bagi rider berusia 20 tahun itu, latihan hari Jumat di sirkuit Chang merupakan yang terbaik sejak dia menjadi pembalap MotoGP. Meski hasil yang ditorehkannya terbilang memuaskan, namun Acosta mengaku masih perlu menyesuaikan gaya balapnya dengan RC versi 2025.
“Motor versi terbaru menuntut pembalap untuk lebih mengalir saat melibas tikungan dan harus lebih banyak menggunakan cornering speed seperti yang dilakukan rival kami,” ungkap Acosta. Pernyataan Acosta ini bertentangan dengan pendapat Enea Bastianini pada tes Buriram dua pekan lalu, yang mengatakan bahwa RC16 2025 lebih mengandalkan hard braking atau pengereman keras.
Pedro Acosta : RC16 2024 Lebih Alami Tapi Tidak Lebih Cepat Dibanding Motor 2025
Pedro Acosta mengakui bahwa perubahan ini tidak mudah baginya, karena selama 15 tahun berkarir di dunia balap dia terbiasa dengan gaya balap yang mengandalkan late braking. Sekarang kebalikannya, dia dituntut untuk mengerem lebih halus, menjaga kecepatan di tikungan dan tetap cepat.

Meskipun masih harus beradaptasi, Acosta yakin KTM berada di jalur yang benar untuk musim 2025. “Motor 2025 lebih baik dan membuat pembalap tidak terlalu menderita karena motornya tidak terlalu banyak bergerak. Secara umum, jauh lebih baik. Motor 2024 lebih alami tapi alami tidak berarti lebih cepat. Kita perlu mencoba untuk menjadi lebih cepat. Pembalap dapat membuat lebih banyak perbedaan daripada mesin, jadi kita dapat mencoba beradaptasi dengan lebih baik,” ungkap rider berjuluk Hiu Mazarron itu.
Salah satu perubahan yang paling jelas pada KTM versi 2025 adalah penambahan bagian ekor berbentuk kotak (square tail section) yang diperkirakan berisi mess damper. Mess damper adalah perangkat yang digunakan untuk meredam getaran dan meningkatkan stabilitas motor saat melaju terutama saat melibas tikungan atau saat berakselerasi di trek yang tidak rata. Mess damper ini dulu pernah digunakan mobil F1 tapi sekarang dipakai di MotoGP.
“Jujur saya tidak tahu pasti apa yang berubah di dalam garasi, tetapi motornya lebih baik. Saya tidak punya alasan lagi. Ketika menyelesaikan tes, saya masih tidak mengerti mengapa motor ini lebih baik. Tetapi mereka masih perlu meningkatkan versi sebelumnya yang tidak terlalu berperforma,” pungkas rekan setim Brad Binder itu.