RiderTua.com – Awal musim MotoGP 2025 diwarnai dengan beberapa kejutan, dengan Marc Marquez dan Francesco Bagnaia yang menonjol karena kecepatannya. Kedua pembalap menjadi sorotan utama awal musim, hari yang penuh aksi dan memperlihatkan bagaimana pertarungan untuk gelar juara tahun ini tidak akan mudah. Namun tidak semuanya sesederhana seperti yang terlihat, karena keduanya terlibat dalam situasi yang dapat mengubah hasilnya.
Marc Marquez memulai hari pertama dengan menunjukkan kemampuannya untuk beradaptasi dengan motor barunya dan menjadikan dirinya sebagai salah satu pembalap tercepat. Dalam sesi latihan bebas pertama, ia mencatatkan waktu 1:29.072, yang kelihatannya cukup untuk membawanya ke puncak time sheet. Sebelum adiknya, Alex Marquez, mengunggulinya dengan waktu 1:29.020, unggul 0,001 detik, sehingga membuat persaingan kakak beradik tersebut menjadi sorotan.
Marc Marquez dan Pecco Bagnaia dengan Kecepatan Terbaik Selama Sesi Hari Jumat
Meski Marc tidak terlalu puas dengan hasil akhir yang didapatnya, ia menanggapinya dengan santai dan mengaku cukup sulit baginya untuk dikalahkan oleh seseorang, karena akan ada perasaan tidak senang. Kecuali seseorang tersebut adalah saudaranya sendiri, itu tidak menjadi masalah baginya, apalagi tidak begitu mengejutkan kalau Alex yang menjadi kejutan terbesar selama tes pramusim. Sikap percaya diri Marc juga didukung oleh keandalan motor Ducati-nya, yang sudah bekerja sempurna sejak awal musim.
Di sisi lain, Francesco Bagnaia mengalami hari yang sulit, seperti pembatalan lap tercepatnya karena bendera kuning dan serangkaian kejadian tak terduga yang membuatnya turun ke posisi ke-13 di akhir sesi latihan, Bagnaia menegaskan kecepatannya termasuk yang terbaik, tapi dengan catatan waktu 1:29.492 yang dibatalkan, pembalap tim pabrikan Ducati tersebut harus berjuang dengan keberuntungan yang tidak berpihak padanya saat itu.
Walau dengan hasil tersebut, Pecco tidak terlalu khawatir karena ia masih memiliki ruang untuk perbaikan. Ia menyebut mereka sudah bisa sedikit memperkecil jarak dengan ban yang sama. Sementara itu, Marc hanya mengganti ban depan dan menggunakan ban hard, tapi performanya sangat kuat dan ia hanya 0,1 detik lebih cepat selama sesi latihan.
Pecco melihat Marco Bezzecchi dan Alex Marquez juga cukup kuat, tapi ia sudah senang dengan performa yang dimilikinya. Meski tidak berhasil mendapatkan posisi yang lebih baik, Bagnaia tahu kecepatan balapannya tetap kompetitif dan ia memiliki apa yang diperlukan untuk bertarung di klasemen.
Walau Marquez bersaudara dan Pecco menjadi sorotan, performa kuat dari pembalap lain tidak dapat diabaikan, seperti Pedro Acosta yang finis di posisi ketiga. Honda yang dipimpin oleh Joan Mir menunjukkan peningkatan yang luar biasa dengan finis di posisi keenam. Marco Bezzecchi berhasil memposisikan dirinya di posisi keempat, dan menjadi pembalap Aprila tercepat hari itu.
Bagi Ducati, tantangan sebenarnya datang di sesi kualifikasi. Kedua pembalapnya terbukti memiliki kecepatan terbaik, yaitu 1:30.017 dalam 11 putaran untuk Marquez dan 1:30.261 dalam 14 putaran untuk Pecco. Tapi pertarungan ‘flying lap’ masih menjadi area ketidakpastian. Bagnaia memang sedikit tertinggal dalam hal kecepatan satu putaran, tapi ia tetap menjadi salah satu pesaing utama di musim ini, meski ia harus meningkatkan kemampuannya.
Awal musim 2025 akan berjalan lebih seru dari sebelumnya. Dengan Ducati menjadi salah satu tim favorit, tingkat persaingan menjadi lebih tinggi dari sebelumnya. Marc Marquez dan Francesco Bagnaia memiliki kecepatan terbaik selama sesi sebelumnya, tapi pembalap seperti Bezzecchi, Acosta, dan Mir akan memunculkan kejutan yang tidak terduga.
