RiderTua.com – Franco Morbidelli dikenakan penalti turun tiga posisi grid untuk race hari Minggu di Buriram, setelah melambat di jalur balap di tikungan 5 yang menyebabkan Pecco Bagnaia kehilangan kesempatan terakhirnya untuk lolos ke Q2. Rider VR46 Ducati berhasil menempati posisi ke-5 pada latihan hari Jumat secara keseluruhan, tertinggal 0,286 detik dari pembalap tercepat Alex Marquez (Gresini Ducati). Karena turun tiga posisi grid untuk balapan hari Minggu, dia harus bekerja keras untuk mendapatkan tiga posisi pertama untuk kualifikasi hari Sabtu.
Franky merasa bahwa penalti yang dia terima adalah fair. Tapi dia melambat karena pembalap lain yang ada di depannya juga melakukan hal yang sama setelah melewati tikungan 3 dimana Marco Bezzechi crash. “Hari yang baik, tetapi meninggalkan kesan buruk pada saya karena saya mendapat penalti untuk insiden dengan Pecco. Rasanya campur aduk, antara senang dan sedih. Penalti yang saya terima fair. Insiden itu, insiden yang benar-benar berbahaya meskipun ada banyak faktor yang mempengaruhinya,” ungkap rider berusia 30 tahun itu.
Franco Morbidelli : Penalti yang Saya Terima Fair!
Franco Morbidelli menjelaskan bahwa sebelum insiden dengan Pecco terjadi, dirinya sedang melaju sangat cepat dan mencatatkan waktu terbaik di beberapa sektor lintasan. Dia menegaskan bahwa saat itu waktu terbaiknya sangat signifikan. Ketika tiba di tikungan 3, Franky melihat motor Bezzecchi masih tergeletak di lintasan usai crash dan para marshall masih berupaya membersihkannya. Kondisi ini membuat dia mengurangi kecepatannya untuk menghindari hal yang berbahaya.

Lebih lanjut Morbido menjelaskan, “Tidak ada bendera kuning, tetapi dua pembalap di depan saya melambat secara drastis di tikungan 4. Dan ketika saya tiba di tikungan 4, saya melihat mereka lebih lambat 7 hingga 5 detik dari biasanya di sektor itu. Jadi, saya juga melambat. Ketika saya melambat, tiba-tiba Pecco datang di belakang saya. Dan dia tidak melambat karena catatan waktunya itu sangat penting baginya untuk masuk ke Q2. Jadi insiden tersebut berbahaya bagi saya karena apa pun bisa terjadi. Jika saya melambat lebih jauh, kemungkinan kami bisa bertabrakan. Jadi, itu penalti yang fair.”
Apakah seharusnya bendera kuning masih dikibarkan di tikungan 3 ketika insiden tersebut terjadi? Morbido menjawab bahwa situasi saat itu memang berbahaya karena ada proses evakuasi motor Marco Bezzecchi, namun berangsur mulai hilang. Menurutnya situasi tersebut bisa 50/50 karena bisa dianggap berbahaya atau tidak dalam waktu yang sangat tipis.
Jika Franky melintas 10 atau 5 detik lebih awal maka bendera kuning pasti masih dikibarkan, yang berarti pembalap wajib melambat. Namun jika dia melintas 5 detik lebih lambat maka kemungkinan bendera kuning sudah tidak ada dan dia bisa melaju tanpa masalah. Rider Italia itu menganggap insiden itu sebagai situasi yang sangat tipis dan dibatas regulasi (on-the-limit situation) tanpa ada pihak yang harus disalahkan serta merupakan bagian dari dinamika MotoGP.