RiderTua.com – Alex De Angelis ditunjuk sebagai manajer tim Team BLU CRU Pramac Yamaha Moto2, yang akan mempercayakan Tony Arbolino dan Izan Guevara sebagai pembalapnya. Ia merasa senang dengan kesempatan baru tersebut untuk kembali bersama dengan kejuaraan dunia MotoGP.
Ia berterima kasih kepada Gino Borsoi atas dukungannya dalam petualangan barunya ini. “Saya adalah orang yang beruntung, karena memang benar saya tidak pernah menjadi manajer tim sebelumnya, tapi saya mempunyai Gino Borsoi sebagai pembimbingku. Tidak semua orang memiliki manajer tim juara dunia sebagai guru,” katanya.
Alex De Angelis: Melihat Sejarah Marc Marquez, Rival Terkuatnya adalah Dirinya Sendiri
De Angelis juga berbicara soal MotoGP dan perubahan yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir sebagai mantan pembalap, dan itu cukup mengejutkannya, bahkan bagi mereka yang mengendarai motor belum lama ini. Motor saat ini disebutnya sangat jauh berbeda dengan motor yang dipakai lima tahun lalu, dan ia tidak suka mengatakan motor tersebut lebih baik, lebih buruk, atau sebaliknya.

Ia menyebut segalanya terus berkembang, termasuk balapannya. Sehingga tim yang tertinggal secara teknis kini terasa lebih berat dan tidak dapat disangkal Ducati menjadi motor yang harus dikalahkan. Setelah mengenal Yamaha sedikit lebih baik, ia mengaku mereka sudah melakukan pekerjaan dengan baik, dan dengan Pramac langsung terjadi sinergi secara penuh dan integrasi yang nyata. “Seperti biasa, lintasan yang akan menentukan apakah masih ada yang kurang. Kalau ada, ada berapa banyak masalahnya dan apa saja tujuannya,” jelas manajer asal Rimini, Italia tersebut.
Kalau Ducati menjadi motor yang harus dikalahkan, penantang terkuat untuk gelar juara tahun ini adalah Marc Marquez dan Pecco Bagnaia. Dari hasil tes sudah dipastikan Marquez menjadi salah satu pembalap favorit, bersama dengan Pecco. Tapi kalau melihat sejarah Marc Marquez, terkadang dirinya sendiri yang sering menjadi rival terburuknya.
“Saya tidak ingin atau suka membuat prediksi, tapi saya mengatakan satu-satunya kepastian dalam balap motor adalah motor tidak bisa menang sendiri, tanpa pembalap yang hebat atau seorang pembalap terbaik,” pungkasnya.