RiderTua.com – Dengan seri yang dimulai di Buriram, Pedro Acosta sudah memberikan kesan pertamanya dalam menghadapi musim keduanya bersama KTM di MotoGP, dan ia sudah berpengalaman dengan motor dan kategori tersebut.
Acosta mengaku tahun lalu ia merasa sangat baru di MotoGP, sehingga ia tidak tahu apa yang akan terjadi, yang terkadang bisa membuat situasi menjadi agak rumit. Dengan dirinya di Thailand untuk memulai musim baru, ia sudah merasa siap dan tetap tenang. Sebenarny, tes berjalan jauh lebih baik daripada saat dimulai, karena menurutnya itu agak sulit, tapi ia sudah senang berada di sini.
Pedro Acosta Berharap Bisa Kalahkan Marc Marquez
Tidak ada ekspektasi yang dimilikinya karena tahun ini akan menjadi kejuaraan yang sangat panjang, sehingga ia perlu menemukan konsistensi yang tidak dimilikinya selama tahun lalu, dan itu akan menjadi kunci untuk semuanya. Jadi tetap tenang dan berusaha konsisten di posisi lima besar akan memberinya posisi yang nyaman di pertengahan tahun.
Ia tahu banyak orang menjadikan tim pabrikan Ducati (tim resmi) sebagai tim favorit untuk memenangkan kejuaraan, dan Acosta melihat ini dapat membantu timnya untuk semakin dekat dengan mereka termasuk Marc Marquez. Kondisi ini akan seperti cerita Goliath yang dikalahkan oleh David yang terlihat lemah, atau seperti Viking yang menguasai Roma dan Paris.
Acosta menghadapi kenyataan pembalap lainnya dianggap sebagai favorit, tapi memang MotoGP merupakan olahraga individualistis. “Kalau saya datang untuk bersaing dengan orang-orang yang begitu rumit, saya tidak mau ada disana dalam pertarungan. Seringkali ketika seseorang begitu jelas dalam mengatakan apa yang dipikirkan, itu sudah membuat seseorang menjadi orang gila dalam situasi tersebut,” katanya.
Ada pembicaraan soal sejumlah kemungkinan pindah pabrikan. Selama dua tahun di sana, ia ‘bertahan sebisanya, pergi, dan menemukan jalannya’. Ia menyebut KTM memiliki proyek dan motor yang sangat berharga, dan karena mereka sudah banyak berkembang, tinggal melihat di mana level mereka berada. Tahun lalu timnya juga memulai musim dengan baik sebelum semuanya berubah menjadi perjuangan yang berat. Tetap saja, ‘Hiu Mazzaron’ (julukan Acosta) berpikir timnya masih memiliki peluang untuk menjadi kompetitif.
Acosta kini harus berhadapan dengan tiga pembalap rookie, terutama Fermin Aldeguer yang mengendarai motor Ducati. Namun ia melihat pengalaman di MotoGP jauh lebih penting daripada kategori lain, “Karena ada begitu banyak hal yang bisa membuat seseorang melakukan kesalahan. Itu bisa memengaruhi pembalap selama beberapa putaran dalam race, atau pembalap melakukan kualifikasi yang buruk dan tidak bisa melaju saat balapan. Ada banyak hal yang harus dipahami, dan pengalaman bisa memberi keuntungan.”
Ia melihat KTM sudah terasa ‘lebih lengkap’ jika dibandingkan dengan tahun lalu. Acosta mengaku sudah merasa lebih tenang setelah ia melaju sangat cepat dan mengalami kemajuan, meskipun perkembangannya naik-turun. Motornya disebut sudah lebih lengkap dan lebih bisa dikendalikan. “Sebelumnya kami sering terlihat sangat lambat dalam mengerem karena kita hanya mengejar catatan waktu dalam fase pengereman. Sekarang saya pikir kita juga menemukan cara lain untuk melaju cepat,” katanya.
Acosta sudah memiliki kru yang banyak membantunya selama musim dingin, tapi mereka harus tetap tenang. Sebab tahun lalu mereka membuat banyak kesalahan, kemungkinan karena mereka terlalu bersemangat, terlalu lapar, dan terburu-buru. Ketenangan dan konsistensi itulah yang dibutuhkan, dan untuk sekarang keadaannya disebut sudah membaik.
