RiderTua.com – Hanya tinggal beberapa jam lagi sebelum seri pertama dimulai di sirkuit Buriram di Thailand, Marc Marquez lebih siap dari tahun-tahun sebelumnya, dengan membawa tujuan paling tidak naik podium di tiap seri. Pembalap asal Spanyol tersebut termotivasi dalam merasakan tekanan karena semua harapan yang terbentuk di sekelilingnya, membuktikan bahwa dia siap melakukannya karena berada di tim resmi seperti Ducati Lenovo.
Marc Marquez: Saya Suka Merasakan Tekanan
Pembalap kelahiran Cervera tersebut sudah hadir di garasi dan tim terbaik, namun situasinya sudah cukup berbeda baginya. Ia sudah berada di Repsol Honda dan selama bertahun-tahun ia mempertahankan pengalaman dan kepemimpinan di garasi karena rekan satu tim yang datang (selalu dikalahkannya). Kini ia tiba di garasi tempat Pecco Bagnaia memiliki pengalaman berdasarkan hasil yang dimilikinya, dan ia sudah tahu Pecco akan mencoba mempertahankannya.

Tetap saja, Marquez akan mencoba belajar darinya, mencoba untuk menambahkan sesuatu sehingga tim bisa terus berkembang, kemudian di lintasan masing-masing akan mencoba memberikan hasil sepenuhnya. Ia juga mengaku Pecco akan menjadi saingan yang hebat dan menjadikannya sebagai pembalap favorit baginya karena itu tercermin dalam hasil yang didapat tahun lalu sebelum memulai kejuaraan.
Marquez melihat situasi pramusim di tahun 2014 hingga 2020 seperti tahun ini, dimana ia menghadapi konferensi pers pertama dengan mentalitas untuk mencoba memperjuangkan gelar. Gelar juara menjadi prioritas keduanya, dan tahun lalu ia mencari menemukan situasi untuk menggunakan cara tersebut agar mencoba memperjuangkan satu gelar lagi.
“Kemudian kita akan lihat apakah itu tercapai atau tidak. Jika tidak tercapai, kita lihat saja nanti, karena tahun depan hidup terus berjalan dan saya punya kontrak. Selain bercanda, saya senang dengan apa yang kurasakan, terutama dengan tim, motor, dan dengan rekan setimku, yang juga sudah bekerja sama untuk menemukan basis yang baik,” jelasnya.
Ada banyak antisipasi untuk melihat bagaimana Marquez akan tampil di Thailand akhir pekan ini.“Saya suka perasaan tertekan dan memiliki ekspektasi, karena itu berarti orang-orang melihat pembalap tersebut kompetitif. Dengan adanya tekanan dalam balap motor, terutama dalam semua olahraga, seseorang harus mengelolanya.”
Dalam balapan, menurutnya pembalap harus tidak boleh jatuh tapi tetap melaju cepat, mengelola putaran, dan tidak boleh menyerah. Memang tidak mungkin untuk mengelola semuanya, karena nantinya akan ada kesalahan yang dibuat. “Kita lihat saja apakah kami bisa konsisten tiap akhir pekan dengan tujuan berjuang untuk selalu podium,” tutupnya.