RiderTua.com – Carlo Pernat lebih menjagokan Bagnaia daripada Marquez.. Tahun ini akan ada persaingan hebat di kejuaraan dunia MotoGP yang terjadi di Ducati Lenovo, yaitu Marc Marquez VS Pecco Bagnaia. Akankah salah satu dari keduanya mampu menjadi juara dunia?
Carlo Pernat sudah mengamati situasi kedua pembalap di tim tersebut, dan ia berbicara soal tahun 2025 yang akan berlangsung dan ke arah mana tim-tim lainnya akan bergerak. Ia menyebut Ducati akan memenangkan 70 persen musim. Namun menurutnya, Aprilia akan memenangkan 15-20 persen kejuaraan. Ini karena mereka memiliki strategi untuk memainkan sesuatu yang penting. Bukan hanya karena (Jorge) Martín dan (Marco) Bezzecchi yang sangat kuat, ada juga hal teknis lainnya.
Carlo Pernat: Saya akan Jagokan Bagnaia daripada Marquez
Ducati menjadi tim dengan gelar terbanyak di seluruh grid, yaitu 11 gelar juara, dengan Marquez yang memiliki delapan gelar dan Pecco tiga gelar. Sekarang tujuannya yaitu untuk mendapatkan satu gelar lagi.
Pernat menyebut Gigi Dall’lgna sebagai seseorang yang pintar, dan menganggap motor GP24 menjadi motor yang sulit untuk dikejar dalam segala hal, sehingga disebut sebagai motor yang sempurna dan tidak memiliki masalah sedikitpun. “Kalau dikendarai dengan cara tertentu, Ducati bisa menghemat uang untuk memasukkan semuanya ke dalam proyek 2027. Menurutku, Gigi sudah memiliki masalah dalam mengelola Bagnaia dan Marquez di garasi yang sama,” katanya.

Lalu Pernat melihat akan ada kerukunan di antara keduanya meski berada di tim yang sama. “Tapi saya katakan yang sebenarnya, kalau Marquez tiba di Ducati sebelum cedera parah, mereka akan memiliki pembalap nomor satu yang fenomenal,”
“Ia datang ke sana dengan Bagnaia yang sudah berada di tim dan bos teknis yang sama selama tiga tahun. Pecco sudah mengenal tim dan atmosfernya sejak lama, dan menurutku itu menjadi sebuah keuntungan baginya, sementara Marquez berada di tim dan atmosfer yang baru. Jika saya harus bertaruh, saya memilih Bagnaia. Namun Marquez sudah tahu ini akan terjadi setelah melalui tiga tahun yang buruk,” lanjutnya.
Aprilia bakal menjadi salah satu tim yang paling banyak mengejar Ducati, meski Martin mengalami cedera di pramusim dan Bezzecchi yang bertanggung jawab dalam pengembangan motor. “Saya tidak berpikir Martin bisa lebih cepat dari Bezzecchi karena cederanya. Apa yang sudah terjadi membuatku sedikit berubah pikiran. Selain itu, mesinnya sudah diputuskan oleh Bezzecchi, jadi saya pikir Bezzecchi akan memiliki sedikit keuntungan,” katanya.
Sementara Pernat masih percaya Yamaha bisa masuk podium musim ini. Hanya masuk ke dalam 10 besar di akhir klasemen saja sudah menjadi hasil yang bagus, tapi mencapai peringkat lima besar sudah menjadi langkah maju yang ‘berlebihan’. Fabio Quartararo disebutnya bisa melakukannya di lintasan tertentu dan meraih podium satu kali, atau bahkan lebih dari itu.