RiderTua.com – Dennis Noyes berbicara tentang perbandingan Marc Marquez dengan petinju legendaris Muhammad Ali. Ia menyebut Marquez dan Ali yang sama-sama berusia 32 tahun saat memperjuangkan gelar juaranya kembali. Marquez dipastikan akan mencoba sesuatu yang belum pernah dicapai oleh siapapun di dunia balap motor, yaitu mencoba merebut kembali gelar juara setelah lima tahun tanpa gelar. Mungkin ini terdengar biasa, tapi belum ada pembalap yang melakukannya di kategori teratas. Bahkan menemukan seseorang yang berada di kategori atau level tertinggi olahraga tingkat internasional sudah pernah terjadi.
Marc Marquez Akan Mencoba Sesuatu yang Belum Pernah Dicapai oleh Siapapun
Soal harapannya untuk tahun ini, Noyes mengaku kembalinya Marquez ke barisan depan pertarungan ‘sungguh luar biasa’. Bagaimana tidak, lima tahun dibekap cedera, operasi, frustrasi, dan jatuh, kemudian tahun lalu, ia kembali kompetitif dengan motor tahun lalu (GP23) dan ia mampu bersaing dengan Jorge Martin yang memenangkan gelar tahun lalu dan Pecco Bagnaia sebagai runner up. Karena Marc begitu dekat dengan semua orang, tentu ada yang bertanya-tanya apa yang akan terjadi jika ia diberi motor serupa.
Ini karena levelnya yang sudah sangat kuat, walau Marc disebut agak kurang peka selama bertahun-tahun, tapi tahun lalu “dia tidak kehilangan apapun dan kita lihat saja apa yang terjadi di tahun ini,” komentar Dennis.
Noyes mengaku Ducati yang baru (GP25) tidak sesukses seperti yang diinginkan pabrikan, karena biasanya mereka memiliki peningkatan besar, kecuali di tahun 2023. “Tahun ini sepertinya akan sama saja, dengan dominasi Ducati tahun ini sudah luar biasa, dan itu sudah terjadi di WSBK.”

Setelah tes Barcelona yang dilakukan dua hari setelah kejuaraan tahun lalu berakhir, sebagian besar pembalap sudah muak dengan tes dan semua orang sudah bersemangat untuk segera pulang ke rumah. Kecuali Marquez yang sudah tidak sabar untuk mengendarai ‘motornya Bagnaia’.
Berbicara soal Bagnaia, Noyes melihat pembalap asal Italia tersebut sudah memuji GP25 yang baru, mengatakan motor tersebut sudah menjanjikan banyak hal, sampai ia mengatakan motor tersebut ‘memiliki masalah saat pengereman’.
“Saat ini di MotoGP, ketika ada pembalap mengatakan motor tersebut menyebabkan masalah saat pengereman, seharusnya dilontarkan dengan kuat, karena mereka memiliki motor dengan power 300 tenaga kuda yang melaju lebih dari 360 km/jam di beberapa sirkuit. Suatu tim bisa meninggalkan yang lain di lintasan lurus bukan karena aerodinamika yang dimilikinya. Semua pembalap berupaya menghindari wheelie dan menjaga beban pada roda depan saat pengereman,” jelas Noyes.