RiderTua.com – MotoGP tahun akan menjadi salah satu yang paling menarik bagi Ducati, dengan bergabungnya Marc Marquez ke dalam tim bersama Pecco Bagnaia. Hubungan antara kedua juara dunia dengan ambisi dan kemampuan luar biasa tersebut selalu menjadi topik yang menarik untuk dibicarakan bagi penggemar maupun pengamat MotoGP.
Bagnaia menyebut hubungannya dengan Marc Marquez tetap seperti dua rekan setim yang memiliki kekaguman dan rasa saling menghormati satu sama lain meski keduanya memiliki tujuan yang berbeda. Hubungan mereka baik-baik saja… hubungan yang normal antara rekan setim, seperti yang dilakukannya terhadap Enea Bastianini dan Jack Miller sebelumnya.
Pecco Bagnaia: Marc Marquez Melakukan Sesuatu yang Berbeda Dibandingkan Pembalap Lain
Bagi pembalap asal Italia tersebut, persaingan yang sehat ini cukup penting dalam lingkungan MotoGP, dimana persaingan ketat masih tetap ada namun bisa saling menghormati. Bagnaia menekankan pentingnya menjaga rasa hormat tersebut di antara keduanya agar kolaborasi di garasi Ducati berjalan dengan baik sampai keduanya berhenti menjadi rekan setim (menjadi rival jika pindah tim).

Salah satu yang paling disorot dari Marc Marquez adalah kemampuannya saat memasuki tikungan kiri. Bagi Bagnaia, cara Marquez mendekati jenis tikungan ini dianggap unik, dan cara tersebut belum pernah berhasil ditiru oleh pembalap lain. Bahkan dirinya tidak tahu rahasia di balik teknik tersebut. Kekaguman terhadap gaya balap Marquez inilah yang membuat Bagnaia belajar dari rekan setimnya, sehingga ia dapat meningkatkan gaya balapnya sendiri.
Pembalap dengan nomor 63 tersebut menepis segala perbandingan yang dapat berujung pada perang internal di antara keduanya, dan kebanyakan membandingkan persaingan keduanya dengan Ayrton Senna dan Alain Prost di F1. Meski banyak yang membandingkannya dengan Prost, Pecco mengaku ia tidak seperti mantan pembalap tersebut. Ia menyebut pertarungan semacam itu menjadi sesuatu yang tidak produktif, dan Pecco tidak menginginkannya.
Tujuan Sama…
Bagnaia menegaskan bahwa ia dan Marquez memiliki tujuan yang sama, yaitu memenangkan kejuaraan. Dengan tim yang memiliki kedua pembalap dengan satu tujuan, segalanya bisa menjadi lebih mudah atau justru membawa bencana. Persaingan sudah menjadi pemandangan biasa, dan kunci kesuksesannya terletak pada kerja sama tim.
Bagnaia juga membagikan nasihat berharga yang diterimanya dari seorang idola dan mentor di dunia balap motor, yang tidak lain adalah Valentino Rossi. Pembalap asal Italia tersebut yang menjadi sumber inspirasi baginya, dan Rossi menasihatinya soal pentingnya memenangkan beberapa balapan sepanjang musim untuk mengamankan gelar juara.
Nasihat tersebut mencerminkan mentalitas pemenang yang dimiliki Rossi, dan ia tahu dalam kejuaraan yang panjang dan penuh tuntutan seperti MotoGP, tiap kemenangan cukup penting dan bisa membantu menjaga moral tetap tinggi, bahkan di saat sulit sekalipun.

Tahun ini akan menjadi tahun pertarungan sengit di lintasan bagi Pecco, terutama dengan Marquez sebagai rekan setimnya di Ducati. Terlepas dari perbedaan gaya balap dan pendekatan yang dimiliki, Bagnaia yakin tahun ini akan menjadi musim yang sangat kompetitif dan menarik bagi para pembalap maupun penggemar.
Ia mengaku apa yang dilakukan Marquez sepanjang tahun lalu sudah cukup bagus, dan tahun ini mereka memiliki motor dan tim yang sama, sehingga ini akan menjadi persaingan yang lebih ketat dari sebelumnya. Tapi Bagnaia yakin semua ini akan menjadi tantangan positif yang bisa membantunya berkembang dan terus tumbuh sebagai pembalap.