Home MotoGP Marc Marquez : Perebutan Gelar Tidak Hanya antara Saya dan Pecco Saja

    Marc Marquez : Perebutan Gelar Tidak Hanya antara Saya dan Pecco Saja

    Marc Marquez - Pecco Bagnaia
    Marc Marquez - Pecco Bagnaia

    RiderTua.com – Marc Marquez sekali lagi menjadi pusat perhatian dalam memperebutkan kejuaraan dunia, yang belum pernah diraihnya sejak gelar terakhirnya bersama Honda tahun 2019 lalu ketika ia memenangkan 12 balapan. Sekarang pembalap dengan gelar juara dunia delapan kali tersebut harus bersaing dalam tim yang memiliki motor terbaik di grid dan bertandem dengan runner-up tahun lalu serta juara dunia tiga kali, Pecco Bagnaia.

    Ini menjadi situasi rumit bagi Marquez yang berusaha memenangkan gelar kesembilannya tahun ini sehingga bisa menyamai rekor Valentino Rossi. Setelah melalui cobaan selama 3 tahun di Honda dan menghabiskan satu tahun di Gresini dimana ia merasa seperti seorang pembalap lagi, ia menjelaskan harapan ke depannya dan bagaimana ia menghadapi musim yang krusial ini.

    Marc Marquez : Perebutan Gelar Tidak Hanya antara Saya dan Pecco Saja

    Marquez berbicara soal Pecco Bagnaia, dan berharap untuk mendapatkan yang terbaik dari rekan setimnya tersebut di dalam garasi. Marc tahu ia harus belajar darinya, karena Pecco sudah berada di Ducati selama bertahun-tahun, sehingga ia harus beradaptasi dengannya. Setelahnya, ia akan mencoba untuk membawa ke levelnya agar merasa betah di garasi Ducati.

    Marc Marquez - Pecco Bagnaia
    Marc Marquez – Pecco Bagnaia

    Pembalap nomor 93 tersebut mengenang apa yang terjadi sepanjang tahun lalu, dimana keduanya terlibat dalam duel sengit di Jerez, yang diakhiri dengan kemenangan Pecco, atau di Le Mans, dimana Marc mampu menyalipnya di lap terakhir. “Ada beberapa pertarungan yang harus dipelajari, dan tahun ini mudah-mudahan akan ada lebih banyak duel seperti itu. Karena kalau itu terjadi, artinya kami berdua sudah unggul,” kata Marc.

    Namun pembalap kelahiran Cervera tersebut masih berhati-hati saat berbicara soal ‘Dream Team’ (tim impian), karena sebelumnya anggapan tersebut tidak berjalan sesuai harapan. Ketika Jorge Lorenzo menjadi rekan setimnya di Repsol Honda, banyak yang menyebut tim tersebut sebagai ‘dream team’, tapi semuanya tidak berjalan dengan baik. “Ducati sudah membuat taruhan di dalam tim dan disitulah mereka sekarang, dimana mereka sudah membuat motor terbaik dan para pembalap harus mendapatkan hasil terbaiknya sendiri,” jelasnya.

    Ia juga menegaskan untuk menjadi ‘tim impian’, semua orang harus menunggu hingga akhir musim. “Setelah mendapatkan hasil dan menyelesaikan tahun dengan cara terbaik, maka kita menyebutnya sebagai ‘tim impian’. Jelas kita tidak bisa memilikinya sebelum musim dimulai.”

    Pecco dan Marquez Bukan Satu-satunya…

    Marquez sadar ia menjadi salah satu kandidat utama untuk gelar juara tahun ini, tapi ia tidak ingin semua perhatian terfokus pada dirinya dan Pecco saja. Mempercayai kejuaraan dunia hanya akan dimainkan di garasi Ducati saja adalah ‘salah besar’. Kecuali ada pembalap lain yang dapat melakukannya dengan baik, keduanya jelas tidak dapat melakukannya sendiri. Marc menyarankan banyak orang juga harus melihat apa yang bisa dilakukan Martin dengan motor Aprilia, atau Acosta dengan motor KTM. Bahkan, ia yakin di MotoGP ‘tim atau pembalap manapun dapat bangkit kapan saja.’

    Mengenai perbandingan antara dirinya dan Pecco dengan (Ayrton) Senna dan (Alain) Prost, Marquez mengatakan mereka berusaha untuk tidak memiliki persaingan tidak sehat di garasi seperti pembalap F1 tersebut. Marc mengaku menyukai Senna setelah melihat dokumenternya, dan ia menyukai karakternya. “Karena Pecco ingin menang, saya akan mencoba mengalahkannya, karena ia menjadi referensi di dalam tim. Kami mungkin tidak bisa finis seperti Senna dan Prost, sehingga kami harus finis dengan hasil terbaik,” katanya.

    Pembalap asal Cervera ini kemudian menjelaskan strategi yang akan dipakai untuk musim ini, yaitu mengikuti instingnya tanpa melihat hal lain dan mencarinya sendiri. Cara ini sudah diakukan selama beberapa tahun terakhir. Ia memastikan dirinya bukan menjadi pembalap favorit untuk memenangkan kejuaraan, karena yang menjadi pilihan favorit adalah rekan setimnya (Pecco). Jelas karena ia menempati posisi kedua di tahun lalu, sementara Marc menempati posisi ketiga.

    © ridertua.com

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini