RiderTua.com – Menjelang rapat KTM dengan para kreditor pada hari Selasa, media Austria melaporkan bahwa pabrikan mobil dan motor asal Jerman BMW Motorrad dikabarkan tertarik untuk membeli KTM. Namun BMW akan merelokasi penelitian dan pengembangan KTM ke markasnya di Munich sementara produksi akan dilakukan di India. Akibatnya, seluruh karyawan yang berjumlah 4.500 yang saat ini dipekerjakan oleh KTM di Austria akan diberhentikan pada akhir 2025. Karena BMW akan menggunakan jalur pasokannya sendiri, ini artinya pemasok KTM di Austria juga akan dirugikan dalam kesepakatan ini.
BMW Tertarik Membeli KTM
Laporan media Austria yang diklaim berasal dari sumber yang sangat terpercaya dan tahu betul dengan situasi KTM melaporkan bahwa jika BMW memindahkan KTM keluar dari Austria dan memberhentikan semua karyawannya maka negara akan ‘ketiban pulut’. Mem-PHK seluruh karyawan akan membuat negara harus membayar sebesar €225 juta atau Rp 3,8 triliun melalui dana kompensasi kebangkrutan. Dana ini berfungsi sebagai jaring pengaman sosial untuk membantu para pekerja yang kehilangan pekerjaan akibat kebangkrutan atau restrukturisasi perusahaan.

Akhir tahun lalu KTM yang merupakan produsen sepeda motor terbesar di Eropa, sedang menjalani proses restrukturisasi karena krisis keuangan. Pada hari Selasa ini, para kreditor akan mengadakan rapat untuk restrukturisasi dimana KTM harus membayar 30 persen dari utangnya yang dilaporkan sebesar €2 miliar atau Rp 34 triliun lebih pada akhir Mei lalu. Jika pemungutan suara dalam rapat tidak menguntungkan KTM, maka kemungkinan besar perusahaan tersebut harus menyatakan bangkrut.
Akuisisi oleh BMW kemungkinan juga akan berdampak pada proyek KTM di MotoGP. Selama setahun terakhir, diketahui BMW berminat untuk bergabung dengan MotoGP, meskipun belum ada pembicaraan konkret yang membuahkan hasil. Saat ini BMW berkompetisi di Kejuaraan Dunia Superbike dan sukses memenangkan gelar dunia tahun lalu berkat Toprak Razgatlioglu.
Sebelumnya, KTM dikabarkan berhasil mendapatkan dana hingga €900 juta atau Rp 15 triliun dari investor luar yang akan digunakan untuk membayar utang sebesar 30 persen kepada para kreditor.