RiderTua.com – Carlo Pernat kembali menjadi sorotan tidak hanya karena pandangannya tentang masa depan balap motor, tetapi juga karena pendekatan pribadinya terhadap isu yang melampaui sepeda motor. Ia tidak berbasa-basi ketika membahas kesehatannya, yang membuatnya tidak bisa berpartisipasi dalam ajang MotoGP selama bertahun-tahun.
Masalah kesehatan yang membuatnya tidak mampu mengikuti balap memaksanya untuk mengubah jalan hidupnya melalui adaptasi yang konstan. Saat putri dan cucu perempuannya datang mengunjunginya, Pernat tidak terlalu memikirkannya, tapi ia bisa saja terbang ke Buriram sekarang juga kalau itu sudah menjadi keputusannya.
Carlo Pernat: Pakai ‘Mesin Bekas’.. Bukan Langkah Mundur… Justru Ducati Cerdik

Meskipun dirinya jauh dari lintasan, manajer veteran tersebut optimis dan yakin situasinya akan membaik seiring berjalannya waktu. “Cuaca juga perlu membaik. Saya bisa saja ‘keluar ke lintasan’ hanya dengan satu pengaturan yang sangat tidak disarankan jika terjadi angin, cuaca dingin, atau hujan.”
Pendekatan ini merupakan bukti lain dari karakter dan pandangan hidupnya yang unik, yang membandingkan dirinya dengan motor yang hanya dapat berjalan dengan sejumlah pengaturan tertentu. Pernat tidak takut menyebut dirinya ‘gila’, sesuatu yang jelas tidak membuatnya malu, dan ia tidak pernah mengatakan sebaliknya.
Pernat kemudian berbicara soal pembalap favorit untuk musim MotoGP tahun ini, dengan menempatkan dua pembalap di atas yang lain, ia memilih Marc Márquez dan Pecco Bagnaia. Ia masih melihat ada jarak cukup besar antara Ducati dengan tim yang lain. Meskipun prediksi ini cukup jelas, Pernat tidak melewatkan kesempatan untuk merenungkan perkembangan Ducati dan masa depannya dalam persaingan.
Pernat menyebut mereka yang mengatakan bahwa dengan tim resmi Ducati tetap memakai GP24 sebuah ‘langkah mundur’, mereka belum tahu betapa jeniusnya atau terkadang cerdiknya Gigi Dall’Igna. Menurutnya, strategi Ducati sudah cukup bagus, dan keputusan mereka untuk tidak mengubah motor secara drastis sudah menunjukkan visi jangka panjangnya. “Ducati tidak akan mengambil langkah mundur, dan ini sudah jelas terlihat pada akhir musim lalu bahwa Desmosedici 2024 (juga) bakal diubah sesedikit mungkin.”

Adaptasi Bastinini Sulit di KTM
Manajer veteran itu juga menganalisa situasi tim lainnya seperti KTM, menyoroti ketidakpastian yang terus berlanjut akibat situasi keuangan yang menimpa merek asal Austria tersebut. Ia menyebut motor RC16 sangat kaku dan merusak ban, terlebih dengan Enea yang memakai motor berbeda dari sebelumnya, dan proses adaptasinya bisa memakan waktu lama.
Selain itu, kurangnya investasi terhadap merek tersebut bisa membahayakan pengembangan motor, dan bisa memaksa para pembalap untuk beradaptasi dengan apa yang diberikan kepada mereka. “Kalau tidak ada yang terjadi, takkan ada pengembangan motor…. Enea harus menerima keadaan yang akan terjadi pada mereka,” jelasnya.
Masa depan MotoGP sebenarnya tidak begitu pesimis bagi semua orang, karena Pernat optimis tentang potensi beberapa pembalap lainnya. Ia melihat Marco Bezzecchi menunjukkan kemauan dan potensi besar untuk melompat ke tingkat lebih tinggi selama tes musim dingin lalu. Apalagi di Sepang dan Buriram, dimana ia memiliki mata yang dimiliki para pembalap ketika mereka berhasil membuat kerja bagus. Selain itu, ia tidak menutup kemungkinan adanya kejutan dari pembalap seperti Jorge Martin, yang tetap menjadi pesaing utama dalam perebutan gelar kejuaraan meski mengalami cedera.