Home MotoGP Yamaha : Konsesi Banyak Membantu Tapi Kami Ingin Segera Menghilangkannya

    Yamaha : Konsesi Banyak Membantu Tapi Kami Ingin Segera Menghilangkannya

    Fabio Quartararo
    Fabio Quartararo

    RiderTua.com – Yamaha dan Honda berada di peringkat konsesi D atau terbawah sejak sistem MotoGP yang direvisi menjadi empat level berdasarkan persentase poin konstruktor berlaku di awal musim 2024. Meskipun sistem ini dirancang dinamis atau dapat disesuaikan dengan keadaan, tidak satu pun dari 5 pabrikan yang ada di MotoGP mengubah peringkat mereka.

    Ducati menempati peringkat A sehingga paling sedikit menerima manfaat teknis, karena mencetak lebih dari 85 persen dari poin konstruktor maksimum. KTM dan Aprilia berada di peringkat C, dimana mereka mendapat 35-60 persen poin. Honda dan Yamaha berada di peringkat D dan mendapatkan keuntungan teknis terbanyak termasuk pengecualian dari pembekuan pengembangan mesin, karena memperoleh skor di bawah 35 persen. Persentase dihitung ulang dua kali per tahun.

    Yamaha : Konsesi Banyak Membantu Tapi Kami Ingin Segera Menghilangkannya

    Direktur teknis Yamaha Max Bartolini mengatakan, “Senang memiliki konsesi yang digunakan untuk pengembangan. Tetapi jelas, kami ingin melaju kencang secepat mungkin. Jadi kami berharap bisa menghilangkan konsesi itu secepat mungkin.”

    Pada musim 2024, Yamaha tidak pernah naik podium. Pembalap terbaiknya berada di peringkat 13 (Fabio Quartararo) dalam klasemen. Bisakah Yamaha menantang Ducati pada 2025? Paolo Pavesio (direktur pelaksana Yamaha Motor Racing sekaligus manajer tim Monster Yamaha MotoGP) menjawab, “Kami harus realistis, tetapi kami juga perlu menantang diri sendiri dan kami berada di sini untuk menantang diri sendiri. Kami memiliki gap yang harus ditutup. Ducati jelas melakukan pekerjaan lebih baik daripada pabrikan lain. Cukup fair. Motor mereka berkurang 2 di grid tahun ini dan kami berhasil mendapat dua motor lagi untuk tim Pramac. Aprilia dan KTM menjadi penantang mereka, sementara Yamaha dan Honda berusaha mengejar.”

    Paolo Pavesio - Fabio Quartararo - Alex Rins
    Paolo Pavesio – Fabio Quartararo – Alex Rins

    Target Yamaha berikutnya adalah menjadi pesaing kuat di belakang Ducati melalui peningkatan yang stabil dalam hasil kualifikasi dan balapan. “Pertama kami harus menutup gap dengan KTM dan Aprilia. Karena jika ingin mengejar Ducati, selangkah demi selangkah kita harus mendapatkan kembali posisi kita. Ketika kehadiran Q2 kami menjadi standar, itu adalah langkah pertama. Kemudian kita mulai berjuang tidak hanya untuk posisi 7-8 teratas, tetapi mungkin untuk P5. Dan langkah selanjutnya adalah mungkin kita bisa melihat Yamaha di podium. Tetapi kita harus realistis,” imbuh Pavesio.

    Yamaha sebagai pabrikan yang mendapat konsesi memiliki kebebasan dalam mengembangkan mesi sepanjang musim. Hal ini memungkinkan mereka untuk meningkatkan performa motor secara bertahan dan lebih linear bukan hanya satu lompatan besar sebelum dimulainya musim. Tentu saja hal ini berbeda dengan pabrikan Eropa (Ducati, KTM dan Aprilia) yang harus mematuhi aturan homologasi mesin sebelum musim dimulai.

    “Karena dengan konsesi, kami dapat mengembangkan mesin sepanjang tahun. Jadi saya berharap kemajuan yang kami mulai pada akhir tahun lalu akan berlanjut sepanjang musim. Kami terbuka dengan para pembalap kami, mereka tahu rencana pengembangan dan mereka melihat berapa banyak hal yang dapat mereka uji. Karena tidak ada keajaiban,” pungkas Pavesio.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini