RiderTua.com – Marco Bezzecchi hanya menempati posisi ke-18 pada tes pramusim MotoGP hari pertama di Sepang. Hasil ini cukup dimaklumi mengingat rider Italia itu baru saja pindah dari Ducati ke Aprilia. Namun dia langsung membuat kemajuan yang cukup signifikan pada hari kedua dan ketiga, dengan menempati posisi ke-9. Bahkan Bez tampil mengesankan pada tes pramusim kedua di Buriram dengan menempati posisi ke-3 dalam time sheet.
Tak hanya itu, rider berusia 26 tahun itu juga tampil memukau pada simulasi sprint pada tes hari terakhir, di mana dia berhasil menyamai kecepatan pemenang sprint di Buriram Enea Bastianini (Oktober 2024) dan menjadi pembalap tercepat selama 13 lap. Jelas Aprilia mengalami banyak kemajuan, mengingat RS-GP teratas hanya finis di posisi ke-14 (Raul Fernandez) dan kalah hampir 20 detik dari Bastianini yang saat itu masih di tim pabrikan Ducati.
Marco Bezzecchi : Harus Meningkatkan Gaya Balapnya dengan RS-GP Dalam ‘Time Attack’
Peningkatan besar juga terjadi selama time attack, ketika Marco Bezzecchi hanya tertinggal 0,205 detik di belakang Marc Marquez dibandingkan mantan pembalap Aprilia Maverick Vinales yang tertinggal dengan margin 0,928 detik dalam sesi kualifikasi tahun lalu (posisi ke-9).

Meski begitu Bezzecchi merasa bahwa lap terbaiknya jauh dari sempurna. “Saya harus mengatakan bahwa motornya bekerja dengan baik. Tetapi dalam time attack, cara berkendara saya masih belum cukup baik untuk Aprilia. Saya perlu beradaptasi dengan lebih baik, terutama pada pengereman karena motornya sedikit tidak stabil dengan ban baru. Jadi, katakanlah saya harus lebih tepat. Ini adalah masalah utamanya. Saya membuat beberapa kesalahan kecil tetapi bagaimanapun saya senang karena time lap-nya bagus. Jadi secara keseluruhan saya tidak bisa mengeluh,” ungkap murid Valentino Rossi itu.
Sepekan lagi, balapan MotoGP pembuka musim 2025 di GP Thailand akan digelar. “Akhirnya kami mulai balapan lagi karena tes terlalu membosankan,” ujar Bez sambil tersenyum.
Crash yang dialami juara bertahan Jorge Martin pada tes pramusim di Sepang, membuat rekan setimnya Bezzecchi harus mengembangkan Aprilia RS-GP terbaru sendirian. Seperti Martin, Bezzecchi hanya pernah membalap dengan Ducati. Namun pembalap Spanyol itu menggunakan Desmosedici GP spek pabrikan untuk tim Pramac dengan pengalaman mengevaluasi suku cadang baru, sementara pembalap Italia itu selalu membalap dengan motor ‘jadi’ yang berusia 1 tahun.
Saat ini, arah masa depan proyek RS-GP tiba-tiba bergantung pada setiap kata-kata Bezzecchi. “Pada awalnya saya benar-benar tidak tahu apa yang harus dilakukan,” pungkasnya. Namun Aprilia tetap percaya pada masukannya dan kepercayaan diri Bezzecchi tumbuh selama tes 4 hari yang tersisa (dua hari di Sepang dan dua hari di Buriram).