RiderTua.com – Sejak Marc Marquez hadir di garasi pabrikan Ducati, ia tidak hanya melakukan adaptasi dengan motor barunya, tetapi juga melihat alur kerja dan tim yang jauh berbeda dengan Honda dan Gresini. Marco Rigamonti, bos teknisnya di pabrik Borgo Panigale, menjadi satu dari beberapa staf baru tersebut.
Marquez sudah cukup lama bekerja bersama Santi Hernandez di tim Repsol Honda lebih dari satu dekade. Santi tidak hanya menjadi bos teknisnya, tetapi juga sahabat dekat bagi pembalap tersebut. Namun dengan kepergian Marc dari tim merek Jepang ini, jalan hidup keduanya juga terpisah, sehingga Frankie Carchedi yang mengambil peran ini di tim Gresini Racing.
Marc Marquez: Beda Cara Kerja Bos Tim Resmi Ducati dan Honda?

Semua orang sudah tahu bagaimana Marquez begitu mudahnya dapat beradaptasi dengan lingkungan barunya, dan ini juga terjadi ketika ia pindah ke tim pabrikan Ducati. Pembalap asal Cervera ini menyebut hubungannya dengan (Marco) Rigamonti yang ‘sudah bagus’ selama enam hari tes yang dijalani bersama saat tes pramusim tahun ini.
Rigamonti sendiri pernah melibatkan dirinya dengan pembalap ternama lainnya, seperti Enea Bastianini, Andrea Iannone, dan Johann Zarco, itupun ketika mereka masih berada di tim Lenovo Ducati, Suzuki, Avintia, dan Ducati Pramac. Dan itu memungkinkan sang juara dunia delapan kali tersebut beradaptasi dengan sangat mudah.
Marquez kemudian menjelaskan bagaimana Rigamonti bekerja selama beberapa bulan terakhir. Buriram menjadi tes pertama dimana mereka mulai bekerja lebih mendalam pada detail kecil seperti set-up. Selama musim dingin, Rigamonti yang mempelajari data Marquez dari tahun lalu dengan sangat baik, dan ia sudah tahu betul apa yang dibutuhkan Marquez dari motornya, dengan semua perubahan yang dibuat menjadi peningkatan. Itulah mengapa Marquez selalu berusaha bersikap mudah dengan orang lain, agar nantinya dapat bekerja lebih baik.
Lalu pembalap bernomor 93 itu berterima kasih atas kerja keras seluruh tim, termasuk Rigamonti. “Saya menyukainya karena ia sangat teliti dan terorganisir dengan apa yang dimiliki dan yang dicoba,” kata Marquez.
Sebelumnya Marquez mampu menyelesaikan tes Buriram di puncak catatan waktu dalam tes terakhir, sebelum seri pembuka musim MotoGP tahun ini dimulai disana. Marquez tidak hanya fokus pada ‘time attack’ seperti yang dilakukannya di tes, tetapi ia juga bekerja keras di simulasi balapan.