RiderTua.com – Kalau kita berbicara soal pindahnya Marc Marquez ke Gresini Racing dari tim raksasa Honda, tentu ini menjadi sesuatu yang cukup menarik. Ia juga menceritakannya dari sudut pandang lain, serta membahas sesuatu yang tak diketahui oleh banyak orang yang biasanya tidak mengikuti perkembangan MotoGP. Saat ini Marquez menghadapi tantangan baru di tim Ducati Lenovo sebagai rekan setim Pecco Bagnaia, dan keduanya selalu terlihat bekerja sama dan saling bertukar informasi.
Marc Marquez: Saya Bukan Pembalap yang Mengembangkan Motor
Pembalap kelahiran Cervera tersebut menuturkan bahwa ia selalu berjuang untuk meraih posisi ke-11 atau 12 di setiap balapan, namun ia tidak dapat menerimanya. Ketika ada seseorang yang mengatakan kalau seorang pembalap biasanya ‘dapat mengembangkan motor’, Marquez mengaku bukan tipe pembalap tersebut, melainkan ‘pembalap yang mencoba untuk menang’. “Kalau saya tidak bisa berada di posisi lima atau empat besar dan berpesta tiap akhir pekannya, itu sudah tidak masuk akal.”

Ketika masih di Honda, Marquez mengajukan persyaratan kepada mereka, salah satunya yaitu membiarkannya pergi untuk masuk ke tim satelit. Ia melakukan ini untuk melihat apakah dirinya masih bisa tampil kompetitif di balapan. Kalau Marc memilih ke tim pabrikan lain, bisa-bisa menimbulkan ‘rasa ketidakpercayaan yang besar’. “Jadi saya katakan kepada mereka kalau saya akan pergi ke tim satelit, dan mereka paham soal itu,” katanya.
Setelah itu, terjadi negosiasi antara tim Gresini dan Honda, dan biasanya manajer yang harus datang ke sana. Tapi karena Marquez memiliki banyak pengalaman, tim hingga sejumlah orang yang bertanggung jawab yang ingin bicara dengan pembalap tersebut secara langsung karena ingin mendengar darinya.
Saat pembalap bernomor 93 tersebut bertemu dengan Honda, ia harus membuat keputusan yang sangat sulit. Bukan soal gaji atau hal lainnya, tapi karena keputusan yang jujur harus dibuat dengan egois demi kepentingan diri sendiri. Bagi Marquez, yang paling sulit yaitu meninggalkan tim yang sudah menemani hidup dan menjadi sahabatnya selama 12 tahun. Ia sudah bekerja dengan mereka, baik bagi tim, Honda, atau sebuah gaji. Namun prioritasnya saat itu adalah untuk menjawab pertanyaan soal dirinya yang masih kompetitif di lintasan atau tidak.
Arti ‘Gagal’ Menurut Marc Marquez
Akhirnya kakak dari Alex Marquez ini pindah ke Gresini Racing dengan mengambil risiko, seakan seperti melakukan investasi dalam kariernya. Marc kemudian menjelaskannya kepada mereka yang belum tahu soal MotoGP kalau “Biasanya semua pembalap dikoordinasi dalam bentuk kontrak, dan kontrak ini bisa berakhir dan dimulai di tahun yang sama…”
Di Gresini, kontrak untuk periode 2025 dan 2026 baru saja berakhir. Jika seseorang bisa tampil baik di Gresini, maka mereka bisa memiliki pilihan untuk pindah ke tim pabrikan, tapi harus berani ambil risiko dan memperlihatkan kemampuannya di depan publik serta tim pabrikan..
Menurut rekan setim Pecco Bagnaia itu, kegagalan bukan seperti ambil risiko atau menunjukkan diri ke publik, namun justru tak berani mencoba adalah sebuah kegagalan … karena tidak mencoba dia anggap sebuah kegagalan, dan ia harus mencoba sesuatu. “Aku telah mencobanya, dan hasilnya ternyata cukup bagus. Sekarang saya berada di tim terbaik, dengan motor terbaik.” Mengenai pertanyaan apakah ia bisa mencoba memenangkan kejuaraan dunia lagi atau tidak, itu semua tergantung dari dirinya sendiri. Kalau Marquez menang, ia bakal berpesta, tapi kalau sebaliknya, ia masih tetap akan bersenang-senang.
Editor: Heru Reihan Pradipta
Baca Artikel Asli Hanya di > RiderTua.com — Marc Marquez: Saya Bukan Pembalap yang Mengembangkan Motor.. Saya Pembalap yang Mencoba Menang