RiderTua.com – Ricard Jove menyoroti pertarungan fenomenal tahun ini antara Pecco Bagnaia dan Marc Marquez.. Jove menjadi salah satu tokoh terkemuka di MotoGP saat ini, terlihat jelas pada semua tahun keterlibatannya dalam kompetisi. Ia memulai sebagai seorang pembalap amatir dan berhasil mendedikasikan dirinya secara profesional untuk sementara di ‘masa sangat sulit dengan sedikit bantuan’. Setelah meninggalkan kompetisi, ia terus membantu pembalap baru lainnya untuk membuat nama bagi mereka sendiri di dunia balap motor, seperti Xabi Zurutuza, Xavi Artigas dan Marcos Ramirez, walau Espargaro bersaudara juga pernah bekerja sama dengannya pada masa awalnya.
Pecco Bagnaia Punya Modal Jadi Legenda Jika Mengalahkan Marquez dengan Motor yang Sama
Selama bertahun-tahun, kesimpulan Jove yaitu ‘semuanya lebih dipaksakan dan dibuat-buat’. “Saat ini semuanya begitu profesional, sehingga menurutku kejujuran dan aspek amatir itu telah hilang, walau sebenarnya keduanya tidak boleh hilang. Saat ini, anak-anak berusia 16 tahun berhenti belajar untuk mendedikasikan dirinya pada dunia sepeda motor. Ada juga anak-anak berusia 12 tahun yang memiliki pelatih fisik, psikolog, pembinaan, dan lima motor untuk dilatih. Mereka tak tahu bagaimana menghargai apa yang mereka miliki. Kita telah beralih dari satu hal ekstrem ke hal ekstrem lainnya,” ujarnya.
Terlepas dari kontribusinya terhadap karier para pembalap, Jove mengakui bahwa untuk mendedikasikan diri pada hal ini. “Agar aspek tersebut bisa berkelanjutan, saya harus mengambil pebalap yang berada di MotoGP dan menghasilkan banyak uang. Jika tidak, saya tidak dapat bersama beberapa pembalap dari kelas Moto2, Moto3 atau kategori lebih rendah di saat yang sama. Itu tidak mungkin untuk dilakukan.”
Itulah kenapa Jove memilih untuk ‘membantu mereka yang diminta oleh tubuh dan hatinya, dengan komitmen pribadi dan moral kepada mereka’. “Namun untuk mendapatkan uang, paling tidak saya perlu bekerja sama dengan pembalap MotoGP, dengan pembalap yang memenangkan balapan Moto2 atau dengan juara dunia Moto3,” tegasnya. Satu hal yang tidak dapat disangkal adalah bahwa olahraga bermotor ‘adalah olahraga yang sangat mahal.’
Legenda MotoGP
Tidak ada juga yang pasti di MotoGP, dan ini berlaku bagi pembalap KTM yang kini berada dalam ketidakpastian akibat situasi keuangan melanda merek asal Austria tersebut. Meskipun itu belum memengaruhi persaingan untuk sekarang, Jove yakin memiliki ‘rencana B’ bukanlah ide buruk, terutama dalam kasus Pedro Acosta.
“Saya hanya bisa mengatakan bahwa saya akan melakukan apa yang akan dilakukan agennya, yaitu menguji pasar untuk berjaga-jaga, dan itu mungkin sudah dilakukan. Tahun ini seharusnya tidak ada banyak pergerakan karena hanya empat pembalap yang habis kontraknya, tetapi dengan situasi yang terjadi di KTM mungkin ada pembalap yang sudah menemukan cara untuk mencari nafkah,” jelasnya.
Ketika menatap tahun ini, Jove kemudian membuat prediksinya, dengan dua tokoh utama. “Saya ingin Marc Marquez dan Pecco Bagnaia saling mengalahkan satu sama lain dengan cara yang baik. Saya harap mereka memberi kami pertarungan yang bagus. Saya melihat Marc lebih siap di sana, dan Pecco memiliki peluang besar untuk mencapai status legenda suatu saat atau menjadi salah satu yang terbaik dalam sejarah MotoGP… jika ia dapat mengalahkan Marquez dengan motor yang sama, sedangkan bagi Marc akan menjadi sebuah kegagalan kalau dia tidak menang. Sebaliknya, Marquez akan menjadi mitos besar jika menang,” pungkasnya.
