RiderTua.com – Tanggal 16 Februari lalu, Valentino Rossi berusia 46 tahun. Bagi banyak orang, angka ini bukan menjadi alasan untuk merayakannya saja, tetapi bagi seseorang yang telah membangun image legendanya pada angka tersebut, dan ulang tahun ini memiliki makna khusus. Angka ’46’ tidak hanya menjadi nomornya di lintasan balap, tetapi juga simbol kepribadian, hasrat, dan cara pandangnya terhadap kehidupan. Selain berfokus pada karier olahraganya, ada juga sisi yang lebih manusiawi darinya yang dapat dijelajah dan diceritakan melalui sudut pandang seseorang yang telah melihatnya tumbuh sejak hari pertama, yaitu ibunya, Stefania Palma.
Ibu Valentino Rossi Akan Selalu Melihat Rossi sebagai Seorang Anak
Stefania Palma, atau biasa dipanggil Stefi, telah menjadi pilar utama dalam kehidupan Rossi. Tahun 2021 lalu, tepat sebelum akhir pekan terakhir Rossi sebagai pembalap profesional dimulai, ia mengaku bahwa ‘Dia akan selalu melihat Rossi sebagai seorang anak, meskipun dia tahu ia kini menjadi seorang pria dewasa.. Persepsi tersebut tetap utuh empat tahun kemudian, terlepas dari berbagai peristiwa besar yang telah menandai kehidupan anaknya tersebut.
Bagi Stefania, ulang tahun bukanlah sekadar perayaan, tetapi pengingat mengenai anak-anak sedang tumbuh dewasa. Namun pandangannya tentang Rossi telah melampaui waktu, “Tiap tahun yang berlalu, saya semakin bangga padanya. Setiap tahun itu menjadi penemuan sisi baru dan menakjubkan sejak ia lahir.”
“Dengan Vale, semuanya mudah, seperti dengan Luca Marini,” kata Stefania.
Meski Rossi selalu menjadi anak yang sangat lincah, ia tidak pernah membuat masalah serius. Energi itulah yang kemudian ia salurkan ke lintasan balap motor, dan itu menjadi bagian dari kepribadiannya sejak usia dini. Namun ada satu momen yang menguji kesabaran ibunya, yaitu ketika Rossi ingin berhenti sekolah.
Stefania menganggap pendidikan itu penting, dan ia bermimpi melihatnya kuliah, dan merasa bahwa dia ‘seperti menyia-nyiakan kecerdasannya’. Namun Rossi memberinya pelajaran penting, yaitu pemenuhan pribadi tidak bergantung pada gelar akademis, tetapi pada dedikasi, gairah, dan ketekunan. Pengalaman inilah yang membuat Stefania memahami bahwa hidup dapat dijalani dengan cara berbeda, dan putranya sudah bersedia menapaki jalannya sendiri.
Sifat Rossi yang Dikagumi
Salah satu sifat Rossi yang paling dikagumi ibunya adalah kemampuannya untuk menemukan keseimbangan yang tepat dalam segala hal yang dilakukan. Baik di lintasan balap, bisnisnya, maupun dalam kehidupan keluarganya, Vale sudah mengetahui cara memadukan gairah dan tanggung jawab tersebut dengan cara yang unik. “Ia memiliki kelembutan khusus dan keseriusan yang tetap ringan,” jelas Stefi.
Sebagai seorang ayah saat ini, Rossi menunjukkan bahwa ia memiliki keseimbangan yang sama dalam hubungannya dengan putri-putrinya. Stefania melihat kedewasaan dan kelembutan dalam dirinya yang mencerminkan evolusi pribadinya. “Ia mengingatkanku pada ayahnya, dan saya menghidupkan kembali hubungan itu,” katanya ketika menyoroti warisan nilai-nilai yang terus diwariskan Rossi kepada keluarganya sendiri.
Di usianya yang ke-46, Valentino Rossi terus mengejutkan dan membuat semua orang yang mengikuti karier dan mengenalnya terus bersemangat. Perayaan ulang tahun ini tidak hanya merayakan sang pembalap, tetapi juga pria yang berhasil menemukan keseimbangan sempurna antara gairah, tanggung jawab, dan cinta untuk keluarganya. Ia juga menunjukkan bahwa kemenangan sejati terletak pada menikmati dan mengerahkan upaya yang dilakukannya.
Bagi Stefi, tidak ada kebanggaan yang lebih besar selain melihat putranya bahagia dan berkomitmen dalam hidupnya. Meskipun dia selalu menganggapnya sebagai seorang anak, dia tahu bahwa Rossi berhasil membangun warisan yang akan bertahan selama beberapa generasi…..
