RiderTua.com – Marc Marquez dan Pecco saat ini masih saling hormati dan kerjasama, namun saat balapan tentu tidak akan ada yang mau mengalah….’Tim Impian’ Ducati siap menghadapi MotoGP musim 2025. Sebab tim Borgo Panigale memiliki total sebelas gelar juara dunia di garasi mereka tahun ini, terdiri dari delapan gelar milik Marc Marquez dan tiga gelar milik Pecco Bagnaia. Tahun ini mereka bakal mencoba untuk menambah gelar ke-12, meski tidak semuanya dipastikan berjalan mulus bagi pabrikan asal Italia tersebut.
Marc Marquez dan Pecco Saat Ini Masih Saling Hormati dan Kerjasama, Saat Balapan Tentu Tidak Ada yang Mau Mengalah
Sementara itu, Ducati sudah memutuskan untuk melakukan homologasi mesin tahun 2024, karena mesin tahun ini tidak menawarkan semua keunggulan yang diharapkan, dan homologasi ini juga akan digunakan untuk tahun depan (2026). Di sisi lain, ada yang khawatir soal manajemen di dalam garasi Bagnaia dan Marquez. Namun untuk saat ini tak ada ketegangan yang muncul di antara kedua pembalap, seperti yang dikatakan Davide Tardozzi.
Menurut manajer tim Lenovo Ducati ini saat di Buriram, adaptasi Marc dengan motor berjalan sangat baik. Davide Tardozzi memuji pembalap asal Cervera tersebut karena “telah menunjukkan dirinya sebagai seorang yang sangat rendah hati. Ia tidak terlihat seperti seorang dengan juara dunia delapan kali, tetapi lebih seperti anak muda yang baru pertama kali datang ke MotoGP.”
Hal ini tidak mengejutkan di dalam garasi Borgo Panigale, dimana Tardozzi mengatakan bahwa “Marc adalah orang yang sederhana dan mudah bekerja dengannya. Dia sangat profesional, tahu apa yang harus ia lakukan, dan seperti apa pekerjaannya.” Meski begitu, Tardozzi mengaku bahwa dirinya dan krunya “terkejut dengan caranya menjelaskan masalah, dan bagaimana ia berhubungan dengan para teknisi serta Pecco.”
Untuk sekarang hubungan dengan rekan setimnya tersebut berjalan tanpa ketegangan dan sangat baik meski dalam perebutan kejuaraan dunia. “Pecco benar-benar bersedia bekerja dengan Marc. Di lintasan jelas itu akan menjadi hal yang cukup berbeda, tapi di luar lintasan mereka bekerja seperti biasa. Mereka saling bertukar pendapat, dan pembicaraan mereka tidak terbatas pada balapan dan motor, dan mereka saling menghormati. Namun, dalam balapan nyata..di tikungan akhir di lap terakhir, mereka pasti tidak akan membiarkan disalip satu sama lain (tidak ada yang mau mengalah),” pungkasnya.
Kedamaian di garasi ini berlangsung selama dua minggu sebelum para pembalap bertemu untuk pertama kalinya di lintasan. Seri pertama akan berlangsung di Buriram yang digelar mulai tanggal 28 Februari mendatang melalui sesi latihan bebas. Kemudian pada awal Maret nanti, mereka akan saling berhadapan dalam Sprint Race yang bakal memperlihatkan seperti apa masa depan hubungan antara kedua juara dunia tersebut.
