RiderTua.com – Dengan fokus pada awal musim MotoGP 2025, Luca Marini memberikan kesannya setelah tes pramusim yang menjanjikan. Adik Valentino Rossi tersebut menyoroti peningkatan yang dibuat jika dibandingkan dengan tahun lalu, meskipun ia memperingatkan bahwa kondisi lintasan yang ideal dapat menyembunyikan sejumlah tantangan.
Marini memuji pekerjaan Albesiano, dengan menyoroti keterampilan organisasinya dan sejumlah keputusan cerdas yang dibuatnya selama musim dingin untuk mengoptimalkan kinerja tim. “Saya pikir ia telah melakukan beberapa hal bagus. Sebenarnya bukan merancang sesuatu untuk sepeda motor atau menciptakan sesuatu, tetapi dilihat di sisi organisasi. Ia cerdas dalam melakukan dua hal yang membantu kami sampai di sini dengan paket terbaik pada musim dingin ini. Soal apa saja itu, saya jelas tidak ingin menjelaskannya.”
Luca Marini: Romano Albesiano Sangat Cerdas
Pembalap bernomor #10 ini telah menganalisa performanya secara rinci dalam beberapa latihan terakhir dan menyoroti kemajuan yang dibuatnya. “Hari ini cukup mudah untuk finis di posisi 29 di race. Kita harus menganalisisnya, karena kondisi lintasan kemarin dan hari ini luar biasa. Kondisi tersebut sebenarnya menyembunyikan beberapa masalah yang kami miliki, seperti cengkeraman. Karena saat berada dalam kondisi seperti itu, cengkeramannya luar biasa dan dapat memberikan lebih banyak tenaga ke motor saat keluar dari tikungan lambat, sehingga lebih mudah untuk mengerem motor.”

“Jelasnya, ini adalah hari yang cukup bagus, walau kemarin juga demikian. Secara keseluruhan, presisinya sudah positif. Kita sudah paham soal paket apa yang perlu digunakan di seri pertama, dan kami sudah cukup puas karena telah membuat langkah lebih maju jika dibandingkan dengan performa di sini tahun lalu. Namun sepertinya ini masih terlalu dini untuk mengatakannya dengan lantang, karena kami harus memeriksanya dalam balap normal di mana kami berada…”
‘Maro’ (Panggilan Luca Marini) menjelaskan detail teknis penanganannya di lintasan dengan jelas, dan mengklarifikasi perasaannya tentang perilaku motor saat berada di tikungan. “Saat saya masuk ke tikungan, karena terkadang ada tikungan dengan sudut elevasi tinggi, jadi ketika banyak mencondongkan badan, biasanya mudah untuk menyentuh aspal. Namun saya tidak menyentuh aspal… tidak pernah menyentuh. Fairing-nya juga diperhitungkan dengan baik.”
Pembalap pabrikan Honda tersebut merenungkan keputusannya tahun lalu, dan membenarkan pendekatan pengujian yang konstan sebagai sebuah strategi yang diperlukan untuk meningkatkan performa motor. “Dalam beberapa kasus, kita memiliki banyak hal untuk diuji. Terlebih kami banyak melewatkan sesi hari Jumat, tetapi dalam posisi tahun lalu, kami hanya akan menunggu dan membuang waktu jika tidak melakukannya seperti itu, karena performanya takkan meningkat. Pembalap dapat memiliki lebih banyak perasaan dalam mengenal motornya lebih baik, tetapi posisinya akan selalu sama. Jadi bagiku bekerja seperti itu sudah bagus karena itu menjadi mentalitas yang tepat, yaitu mencoba membawa kita secepat mungkin kepada lebih banyak materi baru, dan menguji apakah cara tersebut berhasil atau tidak.”
Akhirnya ia berharap pada adanya peningkatan kerjasama dalam tim penguji, menyoroti peran penting komunikasi dan ketepatan dalam mengembangkan motor.