RiderTua.com – Diogo Moreira, pembalap Moto2 dari tim Italtrans dan meraih gelar “Rookie of the Year” pada tahun 2024, menghadapi tahun keduanya di kelas menengah kejuaraan dunia MotoGP setelah menyelesaikan balapan terakhir musim lalu di puncak klasemen. Pembalap asal Brasil yang baru berusia 20 tahun tersebut telah mencetak lebih dari separuh poinnya dalam lima balapan terakhir, selain podium pertamanya di seri Barcelona Solidarity GP.
Meskipun finis di urutan ke-13 dalam klasemen akhir dengan 80 poin yang diraih, pebalap bernomor 10 ini telah menunjukkan peningkatan yang jelas setelah melalui proses adaptasi yang logis dan normal terhadap motor Kalex-nya, serta terhadap kategori dan segala hal menyertainya.
Diogo Moreira Setelah Kalahkan Rossi di Ranch: Marc Marquez adalah Panutan bagi Pembalap Seusiaku
Moreira juga baru saja memenangkan memenangkan Race of Champions 100 km di ranch milik Valentino Rossi bersama Tom Chareyre, mengungguli Rossi dan Luca Marini, yang memegang rekor di lintasan. “Akhir pekan di ranch milik Valentino Rossi menjadi pesta akhir pekan bagi kita. Valentino mengundang kami untuk menghabiskan akhir pekan dengan motor dan bersama teman-teman. Ini adalah cara terbaik untuk memulai tahun baru setelah hari libur Natal. Suasananya selalu sangat bagus dan menyenangkan. Kami bersenang-senang, levelnya sangat tinggi, dan ini menjadi akhir pekan yang kami bicarakan sepanjang tahun. Fasilitasnya cukup fantastis dan bersaing dengan pembalap terbaik di dunia selalu menyenangkan. Valentino berterima kasih kepadaku karena telah menghadiri acaranya dan menikmati akhir pekan, setelah balapan ia memberi selamat kepadaku atas kemenangannya. Acara valentino Rossi itu sangat sempurna (nilai 10).”
Latihan Bareng Marquez
Soal dirinya yang berlatih secara teratur dengan Marquez bersaudara, Moreira mengaku telah melakukan banyak pembicaraan dengan keduanya. “Mereka selalu menyuruhku untuk menikmati diri sendiri dan belajar sebanyak mungkin. Saya suka mendengarkannya karena mereka berbicara tentang pengalaman yang mereka miliki, dan mereka adalah dua pembalap yang sangat berpengalaman dan sukses, jadi saya mencoba menerapkan semua yang mereka katakan kepadaku.”
Dalam suatu kesempatan, ia pernah mengaku kalau Marc Marquez menjadi pembalap favoritnya. “Menurutku, Marc adalah panutan bagi pembalap seusiaku. Memiliki kesempatan untuk berlatih dengannya adalah suatu kemewahan bagiku. Saya mencoba belajar darinya, cara menghadapi kompetisi, dedikasinya dan usahanya, serta kemampuannya untuk mengatasi rintangan. Di lintasan, saya juga melihat banyak hal yang saya coba masukkan dalam gaya balapku.”
Moreria kemudian menjelaskan kalau motor yang dikendarainya selama musim lalu hampir sama. “Perubahan utamanya terletak pada gaya berkendaraku, yang telah saya kembangkan sedikit demi sedikit. Kami merencanakan sebuah musim dengan tujuan untuk berkembang sebagai pebalap tiap akhir pekan dan saya pikir di akhir musim kita telah semakin dekat dengan level-ku di kategori ini.” Salah satu kualitas terbaiknya yaitu lap time-nya, dan Moreria mengaku tidak terlalu banyak memikirkannya karena itu sudah menjadi sesuatu yang keluar dengan sendirinya.
Tahun ini Moreria masih memiliki target yang sama seperti sebelumnya ketika ia mengikuti kejuaraan dunia untuk pertama kalinya, “Yaitu memanfaatkan sebaik-baiknya kesempatan yang kumiliki untuk berkompetisi di kejuaraan tingkat tertinggi yang ada, memanfaatkan setiap harinya untuk belajar, tumbuh, dan dewasa sebagai pembalap. Inilah yang akan membawaku lebih dekat ke level maksimal. Dan ini adalah kategori di mana perbedaannya cukup sedikit, dan setiap akhir pekan seorang pembalap dapat muncul yang tidak diduga sebelumnya. Kita akan melihat seiring berjalannya balapan siapa yang menjadi terkuat.”
Tentang MotoGP
Moreira menganggap Fermin Aldeguer, Ai Ogura, dan Somkiat Chantra yang baru menjalani tahun pertamanya di MotoGP sebagai pembalap yang sangat bagus. “Masing-masing akan memberikan yang terbaik di tim maupun motor yang mereka kendarai. Dilihat secara motor yang dipakai, Aldeguer mungkin memiliki sedikit keuntungan karena ia mengendarai motor Ducati yang tampaknya menjadi acuan dalam kategori tersebut saat ini. Tapi jelas mereka akan memberikan segalanya untuk menyesuaikan diri dengan kategori tersebut sesegera mungkin. Tahun ini akan menjadi musim yang bagus untuk dilihat, dan saya akan mengikutinya.”
Ketika ditanya siapa yang akan menjadi juara dunia MotoGP tahun ini, “saya pikir pertarungan akan terjadi antara Pecco dan Marc. Mereka adalah dua pembalap yang sagat difavoritkan, tetapi jelas bahwa ini adalah kategori terbaik, dan pembalap lainnya akan muncul. Seperti Quartararo, Jorge Martín, Álex Márquez, Pedro Acosta, hingga Franco Morbidelli.”
Moreira bisa dianggap sebagai pembalap yang sempurna jika dapat memiliki konsep-konsep berikut: mentalitas, bakat, gaya, pengereman, menyalip, time attack, dan balapan akhir. “Mentalitas ala Marc Marquez, bakat mirip Acosta, gaya balap seperti Quartararo, pengereman dari gaya Bagnaia, menyalip dengan cara Binder, lap time milik Martin, dan performa balapan akhir dari Bastianini. Kombinasi yang sempurna akan terjadi jika saya dapat menyatukan semua kualitas tersebut.”
