Home MotoGP Davide Tardozzi Optimis : Martin dan Bezzecchi Mampu Melakukan Pekerjaan Pengembangan di...

    Davide Tardozzi Optimis : Martin dan Bezzecchi Mampu Melakukan Pekerjaan Pengembangan di Pabrikan Barunya

    Davide Tardozzi - Jorge Martin
    Davide Tardozzi - Jorge Martin

    RiderTua.com – Pada 2025, dua mantan pembalap Ducati Jorge Martin dan Marco Bezzecchi membentuk tim pabrikan Aprilia. Ketika Davide Tardozzi (manajer tim Ducati-Lenovo) ditanya, apakah mereka bisa berperan aktif dalam pengembangan motor setelah beralih ke pabrikan lain mengingat dua pembalap tersebut berasal dari tim satelit?

    “Jorge Martin berada di Pramac selama 4 tahun, selalu dibekali motor pabrikan dan selalu terlibat dalam    pengembangan. Dia tidak pernah dibedakan dari pembalap pabrikan. Apakah dia selalu memberikan umpan balik yang sama seperti pembalap lain? Itu lain ceritanya karena setiap pembalap memiliki gaya balap dan pendapatnya sendiri,” jawab Tardozzi.

    Davide Tardozzi Optimis : Martin dan Bezzecchi Mampu Melakukan Pekerjaan Pengembangan di Pabrikan Barunya

    Usai tes pramusim di Sepang, sudah jelas bahwa Ducati tetap tak tertandingi sementara Yamaha membuat kemajuan yang terbilang sangat cepat. Tapi di sisi lain, KTM dan Aprilia relatif berada di level yang sama seperti tahun lalu dan Honda masih merana karena kembali berada di posisi terakhir.

    Bukan bagian dari konten editorial.
    Enea Bastianini - Davide Tardozzi
    Enea Bastianini – Davide Tardozzi

    Apakah teknisi pengembangan Ducati mendengarkan komentar pembalap dari tim satelit seperti mendengarkan para pembalap tim pabrikan? “Tentu saja, ya. Usai menjalani setiap sesi, manajer teknis Barana, manajer balap Savin, dan Gigi Dall’Igna selalu berbicara dengan setiap pembalap Ducati. Metode kami adalah mendengarkan setiap pebalap. Tentu saja, keputusan akhir dibuat oleh para teknisi. Dan pembalap pabrikan biasanya sedikit lebih unggul dalam hal memperhatikan karena mereka biasanya lebih berpengalaman atau lebih fokus,” jawab Tardozzi.

    Manajer tim berusia 66 tahun itu menambahkan bahwa sejak Gigi Dall’Igna tiba di Ducati pada akhir 2013 dan Tardozzi bergabung dengan MotoGP, Ducati sudah bekerja dengan metode seperti ini. “Kami telah membawa banyak inovasi ke paddock ini dan ini salah satunya. Pada 2012 kami juga menjadi yang pertama merekrut pembalap muda sebagai tes rider karena Michele Pirro masih muda saat itu. Pabrikan Jepang khususnya selalu memiliki tes rider yang sudah tua, sementara kami menggunakan pembalap berusia 25 tahun. Sekarang hal itu sudah biasa dan setiap pabrikan memilikinya. Ketika kami mulai berbagi data antar tim, itu juga merupakan hal baru waktu itu. Saya punya daftar panjang hal-hal yang kami perkenalkan, yang sekarang sudah biasa dilakukan di MotoGP,” jelas Tardozzi.

    Ducati berulang kali mendatangkan pembalap yang menjanjikan dari Moto2 ke MotoGP. Di awal tahun 2024 mereka merekrut Fermin Aldeguer untuk bergabung di tim Gresini pada 2025, dimana rider berusia 19 tahun itu menempati peringkat 5 dalam klasemen Moto2 2024. “Kami memutuskan merekrut Pecco Bagnaia pada Januari 2018, dan kemudian dia berhasil menjadi juara dunia Moto2 di tahun yang sama. Kami juga mengontrak Jorge Martin setahun sebelumnya seperti halnya Aldeguer,” pungkas Tardozzi, yang selalu memiliki firasat tajam akan talenta yang luar biasa.

    Bukan bagian dari konten editorial.

    © ridertua.com

    Iklan pihak ketiga – bukan bagian dari konten editorial.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini