Home MotoGP CEO Aprilia Ngamuk Tidak Terima dengan Penjelasan Michelin Atas Crash yang Dialami...

    CEO Aprilia Ngamuk Tidak Terima dengan Penjelasan Michelin Atas Crash yang Dialami Jorge Martin

    Massimo Rivola - Jorge Martin
    Massimo Rivola - Jorge Martin

    RiderTua.com – Jorge Martin baru saja menjalani operasi pada tangan dan kakinya di Barcelona Spanyol. Rider tim pabrikan Aprilia itu mengalami highside horor pada hari pertama tes pramusim di Sepang, yang menyebabkan dia harus mundur dari tes dan digantikan oleh tes rider Lorenzo Savadori untuk melanjutkan pengujian.

    Cedera yang dialami Martin adalah fraktur tertutup pada kepala metakarpal ke-5 tangan kanan dan fraktur tertutup pada metatarsal ke-3, ke-4, dan ke-5 kaki kiri. Juara dunia MotoGP 2024 itu menghabiskan satu malam di salah satu rumah sakit di Malaysia sebelum terbang ke Spanyol untuk menjalani operasi yang ditangani oleh Dr. Xavier Mir. Tapi kaki Martin tidak memerlukan tindakan operasi, dan waktu pemulihannya akan dinilai dalam beberapa hari mendatang.

    CEO Aprilia Ngamuk Tidak Terima dengan Penjelasan Michelin Atas Crash yang Dialami Jorge Martin

    Dr. Xavier Mir menjelaskan, “Pembalap Jorge Martin telah menjalani operasi untuk fraktur yang bergeser pada kepala metakarpal kelima kanan, dengan reduksi dan fiksasi perkutan menggunakan sekrup intramedullary. Pemulihan fungsional akan dimulai dalam waktu dekat, sesuai dengan status klinis.”

    Jorge Martin - Highside
    Jorge Martin – Highside

    CEO Aprilia Massimo Rivola ikut menanggapi kesuksesan operasi yang dijalani Martin. “Saya senang bahwa operasi Jorge berjalan dengan baik dan sekarang kami berharap dia cepat pulih. Kesehatannya adalah prioritas,” tegasnya.

    Tanggapan awal Rivola terhadap crash yang menimpa Martin adalah dengan menegaskan bahwa tidak ada masalah dengan motornya dan pembalap juga tidak melakukan kesalahan. Meski tidak secara langsung menyalahkan ban Michelin, namun komentarnya itu menegaskan bahwa Michelin-lah yang harus disalahkan.

    Pada Jumat pagi, manajer roda dua Michelin Motorsport Piero Taramasso menjelaskan penyebab crash tersebut menurut keyakinannya. “Pada awalnya, Massimo mengatakan suhu ban baik-baik saja tetapi ini adalah suhu permukaan ban yang sangat bervariasi tergantung pada kondisi selip dan putaran motor. Suhu belakang, angka aktual suhu yang diukur yang kami gunakan untuk memahami apakah ban berfungsi atau tidak adalah suhu lapisan dalam, dan data tersebut berasal dari sensor McLaren. Kesimpulannya jelas bahwa ketika Jorge meninggalkan garasi untuk melahap lap terakhir sebelum crash, suhu ban turun 15 derajat. Jadi, 15 derajat itu cukup banyak,” jelas Taramasso.

    Namun, Rivola dengan tegas menolak klaim Michelin tersebut. “Terkait crash tersebut, saya ingin menjelaskan bahwa data kami sama sekali tidak mengonfirmasi pernyataan yang dibuat oleh Piero Taramasso. Saya yakin bahwa keselamatan pembalap harus menjadi prioritas. Saya sudah mengusulkan kepadanya untuk mengatur pertemuan dengan semua tim, guna menangani secara konstruktif situasi yang jelas-jelas kritis ini sebagaimana dibuktikan oleh banyaknya korban yang cedera,” pungkas Rivola dengan marah.

    © ridertua.com

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini