Home MotoGP Pecco Bagnaia : Respons Gas GP25 Sangat Halus dan Presisi Lebih Baik...

    Pecco Bagnaia : Respons Gas GP25 Sangat Halus dan Presisi Lebih Baik Ketimbang GP24

    Pecco Bagnaia
    Pecco Bagnaia

    RiderTua.com – Dengan catatan waktu 1:58.947 menit Pecco Bagnaia menjadi rider paling lambat dari 6 pembalap Ducati pada tes MotoGP hari pertama di Sepang. Ini seperti yang terjadi tahun lalu, dimana pembalap Italia itu juga jauh tertinggal pada tes hari pertama sebelum membukukan waktu terbaik pada tes hari terakhir pengujian. Apakah hal yang sama akan terulang lagi?

    Apa perbedaan signifikan antara GP24 dan GP25? “Sulit untuk mengatakan apa pun tentang motornya. Kami tidak memiliki cukup ban untuk melakukan pengujian dengan benar. Hari pertama lebih seperti pemborosan. Kami baru saja mulai menyaring semuanya. Kami melihat bahwa spesifikasi lainnya tidak bekerja dengan baik. Berkat Marc (Marquez), kami tahu arahnya dan dia mampu melakukan time attack pada GP24,” jawab Pecco.

    Pecco Bagnaia : Respons Gas GP25 Sangat Halus dan Presisi Lebih Baik Ketimbang GP24

    Bagi Pecco Bagnaia, secara keseluruhan tes hari pertama terbilang sulit. “Kami harus menganalisis data. Kami melakukan pekerjaan dengan baik, tetapi feeling dasarnya kurang lebih tetap sama. Kami mencoba mengambil jalur yang berbeda. Kami mampu mengumpulkan banyak data dan tahu bagaimana kami dapat melanjutkan tes pada hari kedua,” ungkap rider murid VR46 Academy itu.

    Pecco Bagnaia
    Pecco Bagnaia

    Ketika Pecco ditanya, apa yang membedakan GP25 dari pendahulunya? “Respons gas pada GP25 sangat halus dan presisi, sedikit lebih baik ketimbang GP24 yang lebih bertenaga saat keluar tikungan. Hal terbaik pada GP24 adalah fase pengereman. Secara keseluruhan, kami belum berada pada level yang sama,” jelas rider yang kembali menggunakan nomor start #63 itu.

    Pecco juga mengungkapkan bahwa dalam tes dia menggunakan sasis model lama yang dipadukan dengan mesin baru. Tim ingin mengumpulkan data yang cukup banyak tentang mesin, sebelum menguji sasis baru yang telah dicoba oleh Fabio Di Giannantonio (pebalap tim VR46 Ducati). “Komentar pertama mengenai sasis baru sepenuhnya positif,” ungkap juara dunia MotoGP dua kali itu.

    Tahun ini larangan pengembangan mesin 1000 cc mulai berlaku hingga akhir musim 2026, yang membuat pekerjaan pengujian saat ini menjadi semakin penting. “Mesin baru harus dipahami sebaik mungkin, terutama terkait bagaimana engine brake dapat bekerja lebih efektif. Mungkin kami masih perlu menyesuaikan set-upnya,” jelas Pecco.

    Ada banyak crash pada tes hari pertama di Sepang. Selain Di Giannantonio, Raul Fernandez dan Jorge Martin dari Aprilia juga cedera. “Jorge perlu operasi pada tangan dan kakinya yang patah. Ini menunjukkan bahwa MotoGP adalah olahraga yang berbahaya dan apa pun bisa terjadi dalam sekejap. Kita harus selalu mengingatnya,” ujar Pecco.

    Mengenai crash highside yang dialami Martin, Pecco mengatakan, “Mungkin ban belakangnya tidak cukup hangat, karena dia menggunakan ban hard. Menurutku dia tidak mengambil banyak risiko karena dia mengalami crash di tikungan paling lambat dengan cara yang paling buruk. Saya harap dia akan comeback di Thailand, atau paling lambat pada awal musim,” pungkas Pecco.

    © ridertua.com

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini