RiderTua.com – Setelah 2 tahun bersama Suzuki, pada 2017 Maverick Vinales pindah ke Yamaha dan langsung memenangkan dua balapan pertama. Proses adaptasi yang tergolong cepat dibantu oleh fakta bahwa GSX-RR dan M1 sama-sama menggendong mesin 4-silinder In-line sehingga memiliki karakteristik yang sangat mirip. Kemudian rider berjuluk Top Gun itu pindah ke Aprilia pada pertengahan musim 2021. RS-GP menggendong mesin yang sama sekali berbeda yakni V4, sehingga butuh waktu hingga GP Assen musim 2022 untuk meraih podium pertamanya dengan RS-GP.
Vinales memutuskan meninggalkan Aprilia untuk bergabung ke tim Tech3 KTM pada musim 2025. Dia memiliki kesan positif terhadap KTM RC16 yang memiliki konfigurasi mesin yang sama dengan RS-GP. Ketika ditanya apa yang dia sukai dari RC16 dibandingkan dengan motor merek lain telah dia kendarai selama ini?
Maverick Vinales : Kesulitan Apapun Tidak Akan Menghalangi Saya Melaju Kencang dengan Motor KTM
Vinales menjawab, “Selalu sulit untuk membandingkan motor. Namun yang paling saya sukai adalah umpan balik yang saya dapatkan dari motor tersebut. Motor tersebut juga memiliki banyak potensi pada pengereman, yang sangat penting di era MotoGP saat ini. Dan motor tersebut memiliki mesin yang bertenaga. Itu memberi saya banyak peluang untuk memperebutkan posisi di lintasan. Saya tahu saya bisa cepat dalam satu lap, itu juga terjadi tahun lalu. Namun duel dalam balapan sangat sulit. Saya berharap saya bisa jauh lebih kuat di sana untuk memperebutkan posisi di lap pertama.”

Apa hal negatif yang Vinales temukan dari RC16? “Menangani perangkat peninggi motor belakang, karena sangat berbeda dengan yang selama ini saya ketahui (Aprilia). Saya terbiasa mengoperasikannya secara manual sebelum tikungan. Dalan tes itu adalah hal tersulit bagi saya dan di Montmelo saya kehilangan banyak waktu di tikungan. Namun di luar dari itu, motor terasa luar biasa. Tentu saja saya harus meningkatkan perangkat elektronik, karena saya adalah pebalap yang sesedikit mungkin menggunakannya. Perangkat elektronik berbeda, misalnya dalam hal manajemen ban. Selain itu, semuanya terasa sangat alami. Selain itu yang juga sangat saya sukai adalah posisi saya di atas motor,” tegas rider berusia 30 tahun itu.
Pada 5 hingga 7 Februari, Vinales dan semua pembalap reguler MotoGP akan menjalani tes resmi di Sepang dan dia akan memperbaiki set-up motornya bersama tim KTM Tech3. Seminggu kemudian, tes resmi MotoGP kedua akan digelar di Buriram sebelum balapan pertama di Thailand pada awal Maret mendatang.
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk masa transisi ini? “Saya tidak tahu, tetapi satu hal yang jelas yakni ketika saya beralih dari mesin inline-4 Yamaha ke V4 Aprilia, itu adalah bagian tersulit. Sekarang saya sudah tahu konsep ini dan transisinya akan jauh lebih mudah. Saya melihat, kesulitan apa pun tidak akan menghalangi saya untuk melaju kencang dengan motor KTM,” pungkas rekan setim Enea Bastianini itu.