RiderTua.com – Paolo Pavesio resmi menjabat sebagai bos balap Yamaha MotoGP mulai 1 Januari 2025 dan merupakan pengganti Lin Jarvis yang selama 26 tahun terlibat dalam proyek MotoGP pabrikan asal Iwata Jepang itu. Dalam upayanya kembali ke puncak MotoGP, Yamaha juga memperkerjakan Massimo Bartolini yang menjabat sebagai direktur teknis sejak awal 2024.
Selain melakukan pengembangan terhadap M1 saat ini, Yamaha juga sedang berupaya membangun mesin V4 (konfigurasi mesin yang saat ini menjadi pemenang di MotoGP). “Tentu saja, hal ini bukan hanya merupakan tantangan pribadi yang besar, tetapi juga merupakan upaya bersama dengan tim. Saya telah bekerja untuk Yamaha selama lebih dari 20 tahun dan saya merasa senang dan terhormat untuk memikul tanggung jawab atas semua ini,” ujar Pavesio.
Paolo Pavesio : Kami Mencoba Membuat Yamaha M1 Secepat Mungkin
Lin Jarvis meninggalkan ‘warisan’ yang luar biasa untuk Yamaha. “Saya tidak pernah mengira, masa transisi akan berjalan mulus dan baik. Kami telah bekerja sama dengan sangat erat selama 6 bulan terakhir. Transfer pengetahuan berjalan dengan sangat baik dan sekarang saya mencoba menyatukan semuanya. Kedepannya, kami memiliki banyak tantangan teknis tetapi kami sangat terbuka,” jelas Paolo Pavesio.

Pavesio menambahkan, “Dan itu membawa saya ke mesin V4, dimana motor tercepat saat ini menggunakan mesin V4. Jadi kami terbuka untuk mempelajari sesuatu yang baru. Tetapi kami melakukan sesuatu yang luar biasa. Pengembangan pada M1 saat ini terus berlanjut dan para pembalap dibekali sasis baru, tahap pengembangan mesin baru, paket aerodinamis dan elektronik baru. Jadi banyak hal baru untuk diuji dan secara paralel kami sedang mengembangkan motor baru, karena kita tidak bisa begitu saja memasang mesin V4 di M1. Kami akan mencoba membangun motor tercepat, tetapi pada saat yang sama kami mencoba membuat M1 secepat mungkin.”
Kapan Yamaha V4 akan diturunkan ke lintasan untuk pertama kalinya? “Akan ada saatnya proyek baru ini akan menyalip yang lama. Saat itulah kami mulai memikirkan wildcard, tetapi tentu tidak akan terjadi pada musim 2025 mungkin pada 2026 atau 2027 platform teknis baru kami akan hadir,” jawab Pavesio.
Mungkinkah Yamaha akan tetap menggunakan konsep 4-silinder in-line seiring berjalannya proyek? “Kami tidak mengejar pendekatan ideologis di sini. Kami ingin memiliki motor yang dapat kami gunakan untuk menang. Kami menghargai semua gelar dunia yang sukses kami menangkan dengan M1, tetapi kami mencoba menciptakan konfigurasi yang lebih cepat, ‘saudara’ yang lebih cepat dari motor saat ini,” tegas Pavesio.
Apakah hal ini ada hubungannya dengan restrukturisasi tim dan membawa pola pikir ala Eropa? “Ya, 100 persen. Saya mengenal perusahaan ini dengan sangat baik dan telah lama bekerja dalam pengembangan produk. Yang saya lihat sekarang adalah tanggung jawab yang sepenuhnya didasarkan pada pengetahuan dan keterampilan,” ujar Pavesio.
Pavesio melanjutkan bahwa Yamaha memiliki tim teknisi yang besar dan kuat di Jepang, tetapi pada saat yang sama mereka sedang membangun tim teknik di Eropa yakni di Italia. “Namun tanggung jawab didorong oleh pengetahuan. Misalnya, pemimpin dalam aerodinamika ada di Eropa karena kami memiliki keahlian di sana. Itulah sebabnya kami tidak mengambil pendekatan ideologis karena secara teknis kami ingin bebas. Solusi teknis terbaik adalah hasil dari pendekatan ala Jepang terhadap proses dan kualitas serta pola pikir ala Eropa yang kreatif dan cepat. Kami mengatakan bahwa satu tambah satu lebih dari dua,” pungkas Paolo Pavesio.
Editor: Heru Reihan Pradipta
Baca Artikel Asli Hanya di > RiderTua.com — Paolo Pavesio : Mesin V4 Yamaha? Tidak Bisa Buru-buru!