RiderTua.com – Jorge Martin harus menyerah kalah atas Marquez meskipun dia adalah juara dunia, gelar dunia tidak bisa mengubah apapun terhadap pilihan pembalap kedua tim resmi Ducati. Kedepan pastinya target Jorge Martin adalah membuktikan bahwa dengan motor selain Ducati dia bahkan kadang mampu mengalahkan Ducati di trek tertentu, seperti yang dilakukan Vinales di Amerika tahun lalu.. .
Jorge Martin terus menjadi topik hangat dan sorotan setelah kepindahannya dari Ducati Pramac ke Aprilia Racing. Bagi banyak orang, Ducati membiarkan juara bertahan MotoGP itu pergi begitu saja, pendapat yang lain mengatakan, akan lebih baik jika juara seperti Marc Marquez tidak pergi begitu saja. Manajemen Borgo Panigale terpaksa melepaskan salah satu dari keduanya, dengan Pecco Bagnaia yang kini memiliki kontrak hingga 2026 dan telah ditandatangani pada bulan Maret. Hingga musim mulai bergulir untuk kelas utama, topik tentang Jorge Martin ini akan terus memanas, karena dia adalah juara dunia yang tersisih…
Jorge Martin: Ducati Akan Menjadi Rival Abadi ‘Martrilia’
Beberapa pernyataan dari manajer umum Ducati Corse Gigi Dall’Igna baru-baru ini menimbulkan kehebohan, yang menurutnya Jorge Martin telah meminta gaji yang terlalu tinggi. Ada tanggapan langsung dari manajer pebalap tersebut, Albert Valera, yang membantah teori ini, mengklaim bahwa ‘Martinator’ tidak meminta jumlah yang berlebihan, melainkan sesuai dengan permintaan pasar…. “Tidak ada masalah ego” ..

Sulit untuk memahami apa yang sebenarnya mereka katakan selama negosiasi… Namun sekilas klarifikasi lain datang dari bos besar Ducati: “Masalah ekonomi bukanlah Jorge Martin! Melainkan tentang mempertahankan tiga pembalap.”
Menurut mereka, keputusan untuk lebih memilih Marc Marquez daripada Jorge Martin juga merupakan keputusan ekonomi. Yang lebih mendekati dan masuk akal (mungkin), Ducati tidak mampu membayar tiga gaji besar. Pada saat itu, pembalap asal Madrid dan manajernya segera menemukan alternatif, tim resmi (Aprilia), dan tidak mungkin sebaliknya. Bagi Martin, suasana kekeluargaan di tim Noale memainkan peran penting. Ia tahu dari pengalaman sebelumnya betapa mendasarnya faktor manusia. Ia mengetahui potensi Aprilia berkat temannya Aleix Espargaro, yang bertindak sebagai perantara dengan Aprilia, yang sudah tahu bahwa ia akan mengakhiri kariernya secara penuh sebagai pebalap (pensiun)..atau sengaja memberi ruang untuk Martin yang sudah seperti keluarga baginya?.
Rival Abadi
Langkah strategis yang hebat bagi Aprilia, tetapi juga pedang bermata dua. Kedatangan juara MotoGP tentu akan memberikan tekanan kepada Aprilia, terutama setelah keputusan untuk melepas Romano Albesiano, tokoh kunci dalam keberhasilan merek tersebut, yang digantikan oleh Fabiano Sterlacchini. Mengalahkan Ducati sama sekali tidak akan mudah…jika tidak tahun ini..tahun depan atau tahun-tahun berikutnya akan menjadi rival abadi ‘Martrilia’ (Martin dan Aprilia-nya).. Secara otomatis meskipun ini bukan rencana Martin, jika dia berhasil mengalahkan Ducati dengan RS-GP maka penggemar akan memberi poin tersendiri untuknya.. atau mungkin akan ada netizen yang mengatakan “Misi Balas Dendam Tercapai”…